Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

(sementara) Jadi karyawan lagi!

Alhamdulillah, ternyata masih dipercaya orang. Ketika perlu karena ada tujuan yang dicapai, eh ternyata gampang. Allahu akbar. Saya dan Istri, ada keinginan untuk wiraswasta. Ada bisnis yang diimpikan bersama dan masih belum terjangkau sekarang. Sekarang juga berwiraswasta, namun bukan impian saya dan sedikit mungkin istri. Wiraswasta saat ini, harus diakui yang pinter adalah istri. Feelling dia sebagai pedagang sudah terasah mulai kecil. Saya cuman sebatas membantu. Meski lumayan hasilnya, namun jika dibagi 2 hasilnya biasa. Banyak waktu luang yang terbuang karena sebenarnya istri bisa sendiri melakukan, meski kemarin harus diakui saat anak masih kecil, harus gantian saling mengisi satu sama lain. Sekarang, athira sudah mulai besar, sudah bisa ditinggal. Saya harus berwiraswasta seperti yang saya lakukan saat saya kuliah dan lumayan juga. Biar ada 2 mesin yang menopang kami. Sekarang, masih 1 mesin. Itupun pistonnya 2 saya dan istri saya. Pengennya ada minimal 2 mesin, supaya outpu

Telat yang menguntungkan pelanggan

Anda Pengguna Telkomsel-SMS Banking BRI? Ada sesuatu yang perlu diketahui, ini didasarkan pada pengalaman pribadi. Seperti yang kita ketahui bersama, kalau biaya yang dibebankan ke pengguna SMS adalah sebesar Rp. 500/transaksi atau dengan kata lain per sms. Cara penarikan biayanya adalah dengan memotong pulsa pengguna bukan di rekening BRI pengguna. Ada yang perlu anda ketahui, ternyata pemotongan biaya dilakukan dengan cara 2 kali pertama adalah saat dikirim dan saat transaksi berhasil, namun bukan berarti biaya tersebut dobel, tapi akumulasi pemotongannya tetap senilai Rp 500. Seperti yang saya ketahui dari Brosur yang saya dapatkan di BRI kalau disitu disebutkan biayanya adalah Rp. 500/transaksi. Saya pernah mencoba mengisi pulsa dengan SMS banking, saat itu pulsa saya tinggal Rp. 75. Pengisian pulsa tidak bisa dilakukan. Kemarin, pulsa saya tinggal Rp 405 saya iseng-iseng mencoba dan ternyata bisa. Pertama, saat kirim SMS pulsa saya terpotong seperti kita kirim SMS seperti biay

Demi Listrik

Kepanasan lagi, dan lagi demi mengurusi listrik. Mungkin baru ini yang didapat hari ini. Besok ya pasti berjuang lagi. Saya tinggal RT 08 Desa Sukarahmat, Kecamatan Telukpandan, Kabupaten Kutai Timur. Ya namanya juga daerah perbatasan, sebelah timur jalan masuk wilayah Bontang, lha kami disebelah barat jalan masuk wilayah Kabupaten Kutai Timur. Perkampungan kami sekitar 700 meter dari Jaringan Listrik PLN. Praktis kalau ingin pasang listrik baru, PLN  harus menarik kabel ke lagi ke perkampungan kami sejauh 700 meter tadi. Penduduk yang ada di perkampungan kami kurang lebih ada 50-an rumah yang terdiri 33 Rumah warga dan 20-an Rumah yang ada di Kompleks Pesantren Hidayatullah. Jumlah yang tidak sedikit bukan. Belum lagi posisi perkampungan kami yang dekat kami ada pipa gas yang dipakai PLN untuk “menyalakan” PLTMG-nya. Itulah yang membuat hampir semua warga disini terlecut untuk berjuang mendapatkan listrik dari PLN. Berjuang dan berjuang. Sebelumnya, kurang lebih Bulan Maret 2011