Langsung ke konten utama

Ketika kebanggaan itu bernama Anak

Sekarang (13/01/12), Athira sudah sembilan Bulan, tiga belas Hari. Ada kebanggaan tersendiri ketika Anak memiliki kemampuan lebih dibanding anak seumurannya. Dibanding teman sebaya-nya Athira lebih mudah menangkap bila diajari sesuatu. Tidak tahu kenapa, apakah karena Otaknya yang lebih pintar, atau ke-telatenan Papa dan Mama-nya mengajarkan sesuatu sehingga dia terbiasa menangkap pelajaran yang diberikan. Seperti yang dibilang Neela di film Fast and Fourius: Tokyo Drift, "quick learner" atau cepet belajar itulah Athira. Penilaian mungkin sangat relatif, soalnya tidak ada parameter terukur untuk menilainya. Faktor emosional juga mungkin sangat berperan. Tapi, apapun itu ada kebanggaan tersendiri ketika penilaian cuman didasarin atas perbandingan dengan anak tetangga, anak kenalan, dan anak-anak lain yang seumurannya atau bahkan lebih.
Ketika diajari cium jauh, hanya butuh dua kali cara cium jauh dia sudah bisa. Ketika diajari naik motor mainannya, dia langsung merespon mulutnya berbunyi ngeengg.. ngeengg.. Menirukan suara motor. Dan masih banyak kelucuan-kelucuan, kepintaran-kepintaran, atau yang lain-lainnya.
Kebanggaan tetaplah kebanggaan, ada rasa puas tersendiri yang timbul dari rasa bangga. Namun, sesuatu yang berlebihan bisa berdampak jelek. Harus ada batasan dari itu semua. Anak adalah titipan, titipan merupakan amanah. Jadi, dari sesuatu yang kita banggakan harus tetap menjadi kebanggaan. Kepintaran atau kecerdasan anak harus tetap kita jaga untuk belajar sesuatu yang positif, dan berdampak positif juga bagi orang lain. Apalagi dijaman sekarang, dunia sudah pada gila. Anak harus dibentengi dan dijaga dengan sesuatu yang bagus, biar tidak salah pergaulan. Sekali lagi, anak adalah titipan. Titipan harus kita jaga sepenuh hati, jiwa raga karena belum tentu orang lain memiliki kepercayaan untuk dititipi. Nanti suatu saat, kita juga akan dimintai LPJ atau Laporan Pertanggung Jawaban oleh Yang Memberi Titipan. Titipan bisa dibuat putih, hitam, atau warna lain tergantung kita. Namun, Anak adalah aset. Jika menjadi bagus bisa tetap menjadi kebanggaan dan memberi nilai tambah buat kita dan jika jelek akan jadi nilai minus buat kita. Ingat, semua amalan akan putus ketika seseorang meninggal kecuali 3 hal dan salah satunya adalah anak yang soleh/solehah. Jadi, aset kita harus tetap jadi kebanggaan. Bangga sebagai orang tua yang memiliki anak yang soleh dan solehah, anak yang cerdas dan pintar, anak yang sukses dunianya sukses akhiratnya, berguna bagi orang banyak, bangsanya, Negaranya, dan Agamanya. Semoga Allah membimbing hamba dalam mewujudkan impian ini, amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Car Alarm System

Namanya hobby ya hobby, ya rasanya seneng ketika ngelakuin. Ini sama seperti yang saya rasain ketika umek-umek dibidang Otomotif. Salah satunya saat aku dapet mobil pick-up buat ngangkut barang usahaku. Kebetulan aku paling penasaran dengan yang namanya alarm mobil, penasaran bukan sekedar pengen punya system alarm yang seperti itu tapi penasaran dengan cara kerja, cara pasang, dan tentunya ada kepuasan sendiri buat di pamerin. Mobil pick-up yang beredar dijalanan Negara kita, sangat minim dengan fasilitas keamanan standart. Bukan cuman mobil pick-up yang bertitel murah seperti single cabin pick-up, yang bertitel mahal yang seharga 300 juta keatas aja masih minim fasilitas, padahal mobil-mobil itu dilengkapi system penggerak 4 roda (4WD). Sebut saja seperti Mitsubishi Strada, Mazda BT 50, Ford Ranger, Alarm system tidak disematkan dalam penjualan, yang aku tau hanya Toyota Hi-lux double cabin G series aja dan yang E series nggak disematkan system yang kayak gitu. Ohya, buat Nissan Fron

Trik perbaiki per safety belt

Safety belt (sabuk pengaman) saat ini adalah peralatan pengaman yang mutlak harus ada. Jika tidak anda akan berurusan dengan aparat penegak hukum, tentu akan sangat repot. Namun, apa jadinya jika safety belt anda rusak? Mungkin anda dapat meniru pengalaman pribadi saya. Safety belt secara umun dibedakan menjadi 2, yaitu yang fixed dan yang flexible. Safety belt yang fixed, tidak bisa ditarik biasanya digunakan di mobil yang memakai kursi "racing", kursi penumpang di bagian tengah sedan atau mobil lainnya yang biasanya ada tulisan center-nya, bahkan sampai safety belt yang murahan yang biasa dipakai buat mobil yang tidak ada safety belt bawaan pabrik. Safety belt flexible biasanya menjadi standar bawaan pabrik, atau bisa juga anda membelinya dengan merogoh kocek Rp. 200-ribuan untuk sepasang safety belt fleksible yang paling murah. Namun, bagaimana jika safety belt anda rusak atau patah per (pegas)nya sehingga tidak bisa narik lagi? Ada solusi buat anda jika anda mengalam

Pantai Licin

Pantai Licin atau Pantai Nglicin begitulah penduduk setempat menyebut dengan dialek mereka, terletak di Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, tidak ada informasi yang jelas kenapa disebut licin atau nglicin. Pada awal Tahun 90-an pantai ini cukup dikenal karena waktu itu pantai tersebut berada didekat Lokasi Comdeca (perkemahan pertama se-dunia). Fasilitas infrastruktur yang menuju pantai tersebut dibangun begitu baik dengan tidak merubah ke-asli-an pantai tersebut, jalan beraspal sampai ke pantai. Sekarang kondisi pantai ini tetap seperti dulu, hanya jalan yang menuju kesana yang rusak hampir 50% antara perkampungan Desa Lebakharjo sampai Dusun Licin, penyebab kerusakannya paling dominan karena longsor dan terkikis air. Kondisi seperti sekarang paling cocok bagi anda yang berjiwa advanture, pantai indah yang masih asli yang harus ditempuh dengan mendaki dan menuruni bukit serta tebing yang agak curam. Desain jalan yang berliku-liku naik dan turun, menj