Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label bontang

Demi Listrik

Kepanasan lagi, dan lagi demi mengurusi listrik. Mungkin baru ini yang didapat hari ini. Besok ya pasti berjuang lagi. Saya tinggal RT 08 Desa Sukarahmat, Kecamatan Telukpandan, Kabupaten Kutai Timur. Ya namanya juga daerah perbatasan, sebelah timur jalan masuk wilayah Bontang, lha kami disebelah barat jalan masuk wilayah Kabupaten Kutai Timur. Perkampungan kami sekitar 700 meter dari Jaringan Listrik PLN. Praktis kalau ingin pasang listrik baru, PLN  harus menarik kabel ke lagi ke perkampungan kami sejauh 700 meter tadi. Penduduk yang ada di perkampungan kami kurang lebih ada 50-an rumah yang terdiri 33 Rumah warga dan 20-an Rumah yang ada di Kompleks Pesantren Hidayatullah. Jumlah yang tidak sedikit bukan. Belum lagi posisi perkampungan kami yang dekat kami ada pipa gas yang dipakai PLN untuk “menyalakan” PLTMG-nya. Itulah yang membuat hampir semua warga disini terlecut untuk berjuang mendapatkan listrik dari PLN. Berjuang dan berjuang. Sebelumnya, kurang lebih Bulan Maret 2011

Maaf, pengurusannya terbatas

Hari ini (17/04/12), aku mengurus perpanjangan SIM A dan SIM C yang masa berlakunya habis hari ini juga. Aku berangkat pagi-pagi Jam 7.30 WITA dari Rumahku yang berada didaerah perbatasan Kota Bontang, namun masuk Kabupaten Kutai Timur yang merupakan salah satu Kabupaten terkaya di Indonesia jadi semua urusan harus ke Ibukota Kabupaten Kutai Timur, Sangatta. Karena pengen cepet mengejar waktu, mengingat jalur Bontang-Sangatta yang masih banyak lubang disana-sini kuputuskan nggak pakai mobil. Aku genjot si-Jupe eh si-Jupiter Z kenceng-kenceng. Meliuk-liuk diantara lubang-lubang yang menganga dijalanan. Ingin tarik gas lebih banyak lagi seperti aksi komeng di iklan motor, takut baju robek-robek saat sampe di Sangatta. Setelah 1 Jam diatas jok motor, akhirnya sampe juga. Tau sendirilah birokrasi kuno ala Indonesia, tujuan pertama adalah pendaftaran dan info kemudian harus melapor ke bagian KAUR ... (lupa), mengingat SIM sebelumnya di keluarkan Polres Bontang dan dikenakan biaya Rp. 20.00

Jangkrik!, Sejuta Sumpah Serapah buat Pengecer BBM

Sudah hampir seminggu mobilku aku isi dengan Bensin eceran. Pagi ini sebelum berangkat kerja mobil ini tak beliin bensin 2 liter, kemarin diisi 5 liter, kemarinnya lagi 2 liter, dan 2 liter lagi dihari sebelumnya. Meski begitu aku merasa beruntung banget karena mobilku ini sangat irit kalau dilihat dari jarak tempuhnya, walau kadang-kadang kepikiran kepingin ganti dengan yang mesin diesel yang lebih bertenaga dan irit kalau didalam Kota. Jangkrik, asem, dan berjuta sumpah serapah yang ada di muka bumi buat pengecer yang rakus. Ingat, yang rakus saja. Meski ada juga pengecer yang tidak terlalu rakus menumpuk BBM dengan alasan ini itu, atau mungkin hanya kurang modal. Membeli BBM untuk ditumpuk dan dijual kembali dengan harga yang lebih mahal adalah pelanggaran hukum. Sudah beberapa kali aku menulis soal ini, namun apa boleh buat kejadian demi kejadian kelangkaan BBM di Kota Bontang dan sekitarnya masih terjadi, kalaupun stok aman itu cuman berlaku untuk beberapa saat saja, seterusnya a

Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika, unity in diversity itulah yang disinggung Obama saat memberi kuliah tamu di UI. Berbeda beda tetapi satu jua, itu yang diajarkan di Sekolah dulu. Negeri ini terdiri dari banyak suku bangsa. Beruntung aku tidak hanya tahu Jawa Timur yang merupakan tempat kelahiranku tetapi juga Kalimantan Timur. Di Jawa Timur, ada dua etnis besar, Jawa dan Madura. Bahasa mereka berbeda, namun dalam istilah tertentu ada persamaan. Nah, inilah yang aku sebut sebagai Bhineka Tunggal Ika, berbeda dalam beberapa istilah namun kemudian dibeberapa istilah sama. Di Kalimantan Timur, aku lebih beruntung. Kenapa aku katakan demikian? Sebab aku lebih banyak melihat keberagaman suku bangsa disini. Di Bontang-Kalimantan Timur, dominasi Pendatang lebih banyak daripada penduduk asli-nya. Nuansa keberagaman pun juga terasa. Ada Jawa, Bugis (ini-itu, soalnya banyak macamnya), Madura, Banjar, Kutai, Dayak, Paser, Batak, Timor, Tana Toraja, Manado, Minang, banyak deh. Lha, dari situ aku tahu sediki

Innovation now, or Die

Kalo kayak gini, aku ingat betul Tema diatas yang merupakan tema acara lomba inovasi sebuah Perusahaan Kontraktor Pertambangan terkemuka yang masih dalam group Astra. Kita tahu-lah kalau Astra memang "seneng-seneng"nya berinovasi, ini juga diterapkan di Anak-cucu perusahaan yang menggurita ini. Pernah merasakan inovasi dan berinovasi dengan kurikulum inovasi perusahaan yang biasa dikenal dengan 8 langkah, jadi malas mengurus sesuatu yang berbau birokrasi. Dengan inovasi, ada tantangan, ada semangat baru sehingga jauh rasa jenuh. Mengurus sesuatu di area birokrasi tetep saja kayak gitu-gitu. Mumpung lagi ke Sangatta, Ibukota Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Segala keperluan diurus sekalian biar tidak bolak-balik. Bontang-Sangatta perlu waktu kurang lebih 2 Jam dengan jalanan yang begitu parah. Inilah susahnya orang yang ber KTP di Perbatasan, Kota Bontang hanya beberapa meter saja, untuk urusan birokrasi hanya butuh waktu sekitar 25 menit sudah sampai. Sedang kalau k

Bisnis ala syaiton

Kemarin malam, aku ngantri bensin di Pom bensin. Setelah hampir satu jam ngantri dan hanya kurang 3 antrian mobil didepanku, bensin sudah habis. Huhh... Sebenarnya sudah terkumpul sejuta sumpah serapah dan berjuta umpatan yang terpendam dalam hati. Namun, apa boleh buat itu salah aku sendiri sih. Istri sudah ngasih tahu untuk cepat-cepat antri biar tidak pulang terlalu malam, eh aku malah enak-enakan nonton TV dulu sebelum ngantri. Ah, mobil pick-up ku lagi banyak muatannya lagi, dan harus diantar besok paginya, kalau nggak ada bensin mau gimana. Tuing.... Ada lampu menyala dikepalaku. Didepan Pom bensin khan ada yang jual bensin eceran, aku langsung samperin dia. "Pak, berapa bensin 1 liter?" tanyaku. Jawab penjual bensin, "Rp 6.000 dik" Dalam fikiran ku, busyet benar nih orang. Jual bensin eceran didepan pom bensin saja mau ngambil untung Rp. 1.500 per liter-nya. Ah, mau cekik leher-ku kali nih orang. Kemudian aku tawar, "Rp. 5.500 saja ya!" "Ya dah

Ngantrinization

Orang Indonesia emang orang paling sabar in the world. Gimana nggak, ke Bank antri, ke Rumah sakit antri, sampe beli BBM juga ngantri. Nggak tau ya, emang dari budaya, keadaan, atau memang populasi penduduk Indonesia yang udah terlalu banyak sehingga nggak nampung sama fasilitas yang ada, trus kalo memang penyebabnya alasan yang terakhir, peran Pemerintah dimana ya? Alasan aku nulis ini soalnya, aku sekarang lagi ngantri BBM di Pom Bensin. Setelah sekian lama nggak ada istilah antri mengantri di Pom Bensin, sekarang ealah, ngantri lagi. Dua bulan yang lalu, wilayah Kalimantan Timur diguncang juga dengan masalah antri BBM. Parah banget pokoknya. Bayangin aja, waktu itu aku ngantri mulai jam 6.00 sore, baru dapat bensin jam 10.00 malem, padahal ngisi bensinnya aku nggak banyak-banyak amat, biasanya sih cuman Rp. 50.000 atau 11,11 liter bensin aja untuk 3-4 hari. Mau ditambahin, tangki mobilku cuman muat segitu aja. Setelah rame di protes orang, ngantrinya sudah nggak ada lagi. Sekarang n

Bandara Sepinggan Berbenah

Perjalanan ke Malang dari Bontang, harus ditempuh dengan rute Bontang-Balikpapan (Bontang-Samarinda-Balikpapan jika lewat darat), terus Balikpapan-Surabaya, kemudian dilanjutkan Surabaya-Malang. Nah, waktu cuti kemarin tepatnya tanggal 15 November lalu, aku melihat sesuatu yang beda di Bandar Udara Sepinggan Balikpapan. Sebagai pemegang tiket Lion Air (maklum pesawat domestik favorit saya), seperti biasa lewat dipintu check in seperti biasa. Namun saat di Security, saya disuruh di Terminal baru yang ada didekat pintu masuk, Lion Air dipindah disana. Lho, terminal baru? Sejak kapan ada ya? Setelah masuk, terminal tersebut memang baru saja pindah. Penataan tempat sedang dilakukan, pembenahan ada disana sini. Terminal baru memang lebih baik dan lebih enak dilihat dari terminal yang lama. Adanya restoran didalamnya, tempat belanja, serta tempat check in yang enak. Hanya sayang-nya ketika ke naik ke Pesawat kita masih harus jalan lagi seperti di terminal lama, namun tak apalah yang penting

Teluk lombok

Teluk lombok adalah salah satu tempat wisata di daerah Kalimantan Timur yang belum begitu terekspos keluar. Bertempat di antara jalan poros Kaltim Bontang-Sangatta, atau tepatnya berada di 0 derajat 22' 46,07" LU dan 117 derajat 33' 38,06" BT. Lokasinya memang tidak berada dipinggir jalan poros, sehingga harus masuk kedalam melewati jalan masuk di area PT. Pertamina di daerah Sangkimah. Waktu masuk daerah area pengeboran Pertamina, anda nanti harus melewati beberapa Portal penjagaan security, maklumlah namanya numpang lewat. Paling penting adalah kepatuhan terhadap peraturan lalu-lintas yang ada diarea tersebut, termasuk Batas kecepatan maksimum. Di Pertengahan perjalanan saya melewati perkampungan-nya Pertamina, di daerah tersebut sangat tertata rapi dan bersih. Cukup bagus untuk dikatakan sebagai perkampungan. Maklum, nama besar Pertamina di belakangnya sih. Selama perjalanan, banyak sekali persimpangan-persimpangan jalan. Biar tidak tersesat, wajib hukumnya melihat

Bontang Kuala

Bontang Kuala adalah salah satu tempat wisata yang ada di Kota Bontang, Kalimantan Timur. Bontang kuala terletak di ujung timur Kota Bontang dan berhadapan langsung dengan Selat Makassar.Secara geografis dari data GPS daerah yang terletak pada 0 derajat 08',48" LU dan 117 derajat 31'08,11" BT tampak di tengah laut, hal ini karena daerah ini adalah perkampungan yang ada di laut. Perkampungan ini merupakan perkampungan awal, asal muasal Kota Bontang sampai sekarang. Pada bulan-bulan tertentu, ada perayaan adat di Bontang Kuala. Pertama kali saya melihat perkampungan ini saya heran, kok ada perkampungan seperti ini. Memang hal yang seperti ini tidak pernah saya jumpai di Jawa. Jalan-jalan yang berupa jembatan dari kayu membentang dan menghubungkan rumah-rumah sekaligus keluar dari perkampungan tersebut layaknya jalan biasa. Lebar jalanpun cukup lebar atau seukuran mobil. Sebagai perkampungan wisata, tentunya banyak hal yang menjadi sesuatu yang menarik. Tempat Nongkrong

Pantai kersik

Ini merupakan hasil jalan-jalan ke pantai kersik, marang kayu Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Berada di lokasi 0~03'45,20" LS dan 117~29'23,84" BT atau melenceng sedikit dari garis equator ini memang agak bingung mencari daerah ini. Ada 2 jalan untuk menjangkaunya, yaitu lewat marang kayu atau lewat dari arah Bontang. Jika lewat dari arah Marang kayu anda dapat menjangkaunya dengan memakai mobil biasa, jalanpun cukup bagus. Namun jika anda memiliki jiwa advanture yang kuat, tidak ada salahnya anda mencoba lewat dari arah Bontang. Saya pernah mencoba lewat dari arah Bontang. Rute yang saya ambil adalah Bontang-Seikambing-Jalur Hauling Batubara-Santan-Kersik. Jalur dari Bontang sampai Santan cukup bagus beraspal dan ada sebagian di cor beton. Namun harus hati-hati sewaktu lewat jalur Hauling Batubara milik PT Indominco Mandiri, karena alat angkut batubara yang besar berlalu lalang disitu dan kita hanya numpang lewat. Untuk jalan antara Santan-Kersik cukup