Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label khoirulmustofa.net

Selamat Idul Fitri

Sudah sekian lama blog ini berdiri, sudah sekian banyak tulisan terbit, banyak kata-kata yang kurang berkenan, baik dari blog ini maupun secara langsung, Kami, Khoirul Mustofa sekeluarga mengucapkan minal aidin wal faizin Mohon maaf lahir dan batin Kami, Irul, Thia, Athira

Bisnis ala syaiton

Kemarin malam, aku ngantri bensin di Pom bensin. Setelah hampir satu jam ngantri dan hanya kurang 3 antrian mobil didepanku, bensin sudah habis. Huhh... Sebenarnya sudah terkumpul sejuta sumpah serapah dan berjuta umpatan yang terpendam dalam hati. Namun, apa boleh buat itu salah aku sendiri sih. Istri sudah ngasih tahu untuk cepat-cepat antri biar tidak pulang terlalu malam, eh aku malah enak-enakan nonton TV dulu sebelum ngantri. Ah, mobil pick-up ku lagi banyak muatannya lagi, dan harus diantar besok paginya, kalau nggak ada bensin mau gimana. Tuing.... Ada lampu menyala dikepalaku. Didepan Pom bensin khan ada yang jual bensin eceran, aku langsung samperin dia. "Pak, berapa bensin 1 liter?" tanyaku. Jawab penjual bensin, "Rp 6.000 dik" Dalam fikiran ku, busyet benar nih orang. Jual bensin eceran didepan pom bensin saja mau ngambil untung Rp. 1.500 per liter-nya. Ah, mau cekik leher-ku kali nih orang. Kemudian aku tawar, "Rp. 5.500 saja ya!" "Ya dah

Indonesia... Dung.. Dungdung.. Duuung...

Turkmenistan vs Indonesia siapa yang menang? Setelah piala AFF kemarin simpati dan dukungan ke Timnas Indonesia memang lagi tinggi-tingginya. Setiap kali berita tentang Timnas pasti aku tunggu-tunggu. Timnas menjadi primadona baru buatku, biasanya aku mem-favoritkan 2 klub bola, ya siapa lagi kalo bukan Arema Indonesia dan Barcelona. Nasionalisme-ku melambung tinggi menantikan permainan Sang Pahlawan bola. Meski disisi lain ada ke"muak"an yang mencapai titik puncaknya mengenai ribut-ribut yang ada di PSSI. Tapi sayang sungguh sayang, jika kemarin ada optimisme dalam pertandingan mendatang lawan Turkmenistan, sekarang optimisme ini meredup, meredup sih masih sekedar meredup, belum mati sama sekali, harapannya akan menyala terang kembali. Pemecatan Alfred Riedl ini merupakan pertanyaan besar yang akan dijawab dalam pertandingan nanti malam, blunder atau langkah yang tepat. Jika langkah yang diambil untuk proses jangka panjang tentunya tidak tepat jika Timnas hanya dalam waktu s

Car Alarm System

Namanya hobby ya hobby, ya rasanya seneng ketika ngelakuin. Ini sama seperti yang saya rasain ketika umek-umek dibidang Otomotif. Salah satunya saat aku dapet mobil pick-up buat ngangkut barang usahaku. Kebetulan aku paling penasaran dengan yang namanya alarm mobil, penasaran bukan sekedar pengen punya system alarm yang seperti itu tapi penasaran dengan cara kerja, cara pasang, dan tentunya ada kepuasan sendiri buat di pamerin. Mobil pick-up yang beredar dijalanan Negara kita, sangat minim dengan fasilitas keamanan standart. Bukan cuman mobil pick-up yang bertitel murah seperti single cabin pick-up, yang bertitel mahal yang seharga 300 juta keatas aja masih minim fasilitas, padahal mobil-mobil itu dilengkapi system penggerak 4 roda (4WD). Sebut saja seperti Mitsubishi Strada, Mazda BT 50, Ford Ranger, Alarm system tidak disematkan dalam penjualan, yang aku tau hanya Toyota Hi-lux double cabin G series aja dan yang E series nggak disematkan system yang kayak gitu. Ohya, buat Nissan Fron

Ngantrinization

Orang Indonesia emang orang paling sabar in the world. Gimana nggak, ke Bank antri, ke Rumah sakit antri, sampe beli BBM juga ngantri. Nggak tau ya, emang dari budaya, keadaan, atau memang populasi penduduk Indonesia yang udah terlalu banyak sehingga nggak nampung sama fasilitas yang ada, trus kalo memang penyebabnya alasan yang terakhir, peran Pemerintah dimana ya? Alasan aku nulis ini soalnya, aku sekarang lagi ngantri BBM di Pom Bensin. Setelah sekian lama nggak ada istilah antri mengantri di Pom Bensin, sekarang ealah, ngantri lagi. Dua bulan yang lalu, wilayah Kalimantan Timur diguncang juga dengan masalah antri BBM. Parah banget pokoknya. Bayangin aja, waktu itu aku ngantri mulai jam 6.00 sore, baru dapat bensin jam 10.00 malem, padahal ngisi bensinnya aku nggak banyak-banyak amat, biasanya sih cuman Rp. 50.000 atau 11,11 liter bensin aja untuk 3-4 hari. Mau ditambahin, tangki mobilku cuman muat segitu aja. Setelah rame di protes orang, ngantrinya sudah nggak ada lagi. Sekarang n

Low level motivation...

Malam-malam lagi nganter mertua ke Rumah Sakit, sambil nunggu antrian obat, buka facebook trus nulis status... "Lagi butuh banyak motivasi.." komentar teman? Belum ada, nggak tau sih pada kemana, atau temen lagi pada barengan kehabisan pulsa. Dari kata-kata diatas, aku sebenernya lagi mikirin soal "My little Company". Berjuang sendiri, eh salah dengan dibantu Mertua terasa lebih berat dibanding berjuang bersama istri yang harus sementara harus "parkir dulu" untuk mengurus "my little angel". Bersama istri, berjuang lebih mudah. Mudah mengontrol, mengawasi, dan mengelola. Istilah "planet mars"-nya controlling, supervisi, managing, dan istilah-istilah lain yang ada dalam ilmu management. Aku ingat betul dengan apa yang di katakan Dahlan Iskan dalam sebuah acara di TV yang dipandu oleh Tantri Abeng, Tidak ada Perusahaan besar atau Perusahaan kecil, juga tidak ada Negara besar atau Negara Kecil, yang ada adalah Perusahan dengan good manageme

Modal Dengkul

Modal dengkul atau usaha tanpa modal, pertama saya ketahui contohnya sewaktu saya baca buku Robert Kiyosaki. Kelihatannya mudah diucapkan namun sulit diterapkan, ada beribu alasan yang menguatkan. Ah, dia khan sudah banyak koneksi. Atau dia khan memang bisa ini, bisa itu. Begitu banyak alasan, itulah yang ada dalam fikiran saya dulu. Lain dulu, lain sekarang. Ilmu Robert Kiyosaki ternyata gampang diterapkan. Tidak perlu pakai model usaha properti atau usaha usaha yang lain, yang berkaitan dengan "duit gedhe", karena dengkul tetaplah dengkul. Trik modal dengkul seperti ini sebenarnya bisa dilakukan dibanyak usaha. Saya pengen cerita sedikit dari hal yang kecil 'bin' sederhana yang mudah-mudahan dapat meng-insipirasi Anda untuk "berdengkul ria". Ilmu ini keluar dengan sendirinya saat saya terjangkit penyakit 'kepepetisme', ya yang namanya kepepet, kreatifitas akan muncul tiba-tiba. Begini ceritanya, setelah memilih mundur dari 'hiruk pikuk' Dun

Fokus pada Tujuan

Apa makna kata-kata diatas? Bagi saya ada kata-kata tersebut memiliki makna tersendiri. Beruntung bagi anda yang telah dapat menentukan tujuan atau target point dalam hidup ini. Tujuan yang anda tentukan bisa aja, saya harus kaya di umur sekian, saya harus meraih ini pada Tahun sekian, dan tujuan-tujuan yang lain. Masih banyak, masyarakat kita yang menentukan tujuan saja bingung. Target point mereka anggap sebagai beban, mereka menjalani hidup seperti air mengalir. Apakah mereka salah? Tentu jawabannya tidak. Because life is choice, mau kaya silahkan, mau miskin silahkan, mau baik silahkan, mau jahat silahkan, mau nyantri silahkan, bahkan mau kafir juga silahkan. Semua tergantung pilihan anda dan tentunya ada konsekuensi dari setiap pilihan. Balik lagi ke tujuan, saya ingin cerita satu hal, hasil omong-omong saya dengan Pak Asril, beliau ini adalah SHE (safety healt and enviroment) Officer Perusahaan tetangga Kantor saya, kebetulan khan lagi kumpul-kumpul bareng di Kantor saya. Ya seke

Modal minimal, hasil maksimal

Beberapa hari yang lalu, saya mengikuti sebuah Seminar Motivasi di Hotel Bintang Sintuk Kota Bontang. Ada satu hal yang menarik saya dari seminar tersebut yaitu tentang mendapatkan hal yang maksimal dengan modal yang minimal. Memang, sudah menjadi hal yang lumrah dan sudah tertanam di otak saya yang saya aplikasikan ditempat kerja ataupun kehidupan sehari-hari, bahwa untuk mendapatkan ikan yang besar diperlukan umpan yang besar pula. Jadi, jangan harap mendapatkan hasil maksimal tanpa kerja keras, atau dibalik hasil itu adalah cerminan proses. Itu yang baku di otak saya. Dari pelajaran Quality Improvement pun berlaku seperti itu, dalam evaluasi KPI (key perfomance indicator) pun berlaku seperti itu, kerja, atau tindakan, atau action menjadi perhatian serius selain waktu dan item-item lainnya. Meski, KPI modern menekankan perhatian pada proses. Namun, tetap saja inti kerja keras menjadi point utama. Pernah dalam satu waktu ada teman yang nyeletuk, "kita nggak perlu mas kerja keras.

Bandara Sepinggan Berbenah

Perjalanan ke Malang dari Bontang, harus ditempuh dengan rute Bontang-Balikpapan (Bontang-Samarinda-Balikpapan jika lewat darat), terus Balikpapan-Surabaya, kemudian dilanjutkan Surabaya-Malang. Nah, waktu cuti kemarin tepatnya tanggal 15 November lalu, aku melihat sesuatu yang beda di Bandar Udara Sepinggan Balikpapan. Sebagai pemegang tiket Lion Air (maklum pesawat domestik favorit saya), seperti biasa lewat dipintu check in seperti biasa. Namun saat di Security, saya disuruh di Terminal baru yang ada didekat pintu masuk, Lion Air dipindah disana. Lho, terminal baru? Sejak kapan ada ya? Setelah masuk, terminal tersebut memang baru saja pindah. Penataan tempat sedang dilakukan, pembenahan ada disana sini. Terminal baru memang lebih baik dan lebih enak dilihat dari terminal yang lama. Adanya restoran didalamnya, tempat belanja, serta tempat check in yang enak. Hanya sayang-nya ketika ke naik ke Pesawat kita masih harus jalan lagi seperti di terminal lama, namun tak apalah yang penting

Blog spesifik

Aku tertegun saat membaca artikel sebuah Majalah wanita di ruang tunggu Dokter Gigi. Memang Majalah tersebut sudah agak lama, terbitan beberapa bulan yang lalu. Disitu tercantum lomba blog. Sudah sering sih mendengar adanya lomba blog, bahkan melihat hasil pengumuman lomba blog yang diadakan sebuah Perusahaan Perminyakan Nasional. Balik lagi ke Majalah, dalam artikel itu tertulis tentang spesifikasi blog. Lantas aku berfikir, blog-ku ini sebenarnya fokus nulis apa sih? Soalnya macam-macam aja aku tulis, ada cerita liburan, ada komentar berita terhangat, ada tulisan pengalaman, pokoknya kalau makanan disebut gado-gado dech. Memang kalau melihat blog-blog yang lain seperti milik Dahlan Iskan yang fokus pada pemikirannya, blog Kang Rohman yang fokus dengan tulisan tutorial blog-nya, atau blog-blog yang lain seperti blog wanita, blog pendidikan, blog komputer, bahkan ada juga blog tentang cerita dewasa 17 tahun keatas. Dari situ aku berfikir lagi, apa memang harus spesifik? Apa harus ikut-