Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label khoirul mustofa

Selamat Idul Fitri

Sudah sekian lama blog ini berdiri, sudah sekian banyak tulisan terbit, banyak kata-kata yang kurang berkenan, baik dari blog ini maupun secara langsung, Kami, Khoirul Mustofa sekeluarga mengucapkan minal aidin wal faizin Mohon maaf lahir dan batin Kami, Irul, Thia, Athira

Manfaatkan waktu sehatmu, sebelum datang waktu sakitmu

Judul diatas adalah salah satu ungkapan Nabi Muhammad terkait soal waktu. Sehat, ya itulah yang namanya sehat. Baru terasa kalo sudah sakit. Sekarang, saat nulis ini aku berada di Rumah Sakit buat nganterin Sang bidadari kecilku yang lagi sakit flu. Buat orang dewasa, masalah flu sih nggak terlalu bikin pusing, tapi buat anak kecil usia 4 bulan pasti bikin pusing. Gimana nggak, si-kecil harus bersusah payah buat bernafas karena hidungnya buntu karena ingus. Tapi anakku sangatlah kreatif, abis nggak bisa nafas lewat hidung, si kecil nafas lewat mulut. Namun sayang, ide kreatifnya terkendala saat mau minum ASI. Si kecil tidak bisa bernafas dan minus sekaligus lewat mulut dan akhirnya, nangis pun jadi alternatif terakhir buat minta perhatian Sang Ayah dan Sang Bunda. Itu tadi masih masalah pileknya, belum masalah panas badannya. Dengan berat hati sang istri pun dapat omelan dariku karena stock es batu di freezer habis buat minuman buka puasa. Aku pernah denger dari beberapa orang, kalo se

Bisnis ala syaiton

Kemarin malam, aku ngantri bensin di Pom bensin. Setelah hampir satu jam ngantri dan hanya kurang 3 antrian mobil didepanku, bensin sudah habis. Huhh... Sebenarnya sudah terkumpul sejuta sumpah serapah dan berjuta umpatan yang terpendam dalam hati. Namun, apa boleh buat itu salah aku sendiri sih. Istri sudah ngasih tahu untuk cepat-cepat antri biar tidak pulang terlalu malam, eh aku malah enak-enakan nonton TV dulu sebelum ngantri. Ah, mobil pick-up ku lagi banyak muatannya lagi, dan harus diantar besok paginya, kalau nggak ada bensin mau gimana. Tuing.... Ada lampu menyala dikepalaku. Didepan Pom bensin khan ada yang jual bensin eceran, aku langsung samperin dia. "Pak, berapa bensin 1 liter?" tanyaku. Jawab penjual bensin, "Rp 6.000 dik" Dalam fikiran ku, busyet benar nih orang. Jual bensin eceran didepan pom bensin saja mau ngambil untung Rp. 1.500 per liter-nya. Ah, mau cekik leher-ku kali nih orang. Kemudian aku tawar, "Rp. 5.500 saja ya!" "Ya dah

Pembeli adalah Raja, tapi tidak buat INDONESIA

Sekian bulan banting setir jadi Penjual alias Marketer, aku jadi tahu betul apa yang disebut pelayanan pada pembeli. Pembeli dengan level loyalitas tinggi disebut pelanggan, service lebih dan spesial diskon wajib berlaku. Aku fikir Hermawan Kertajaya pasti setuju dengan pendapatku itu. Namun, kejadian sebaliknya terjadi. Kasus Sapi asal Australia yang dijual di Indonesia adalah contoh nyata. Australia menyetop penjualan pada berita sebelumnya dan sekarang, kran penjualan dibuka kembali tapi dengan syarat, hanya untuk Rumah pemotongan yang telah mendapatkan sertifikasi dari penjual. Lucu memang lucu. Pembeli diperintah oleh penjual. Sebodoh inikah Bangsa kita? Adanya penyiksaan atau apapun adalah hak prerogratif Bangsa kita dan Pemerintah kita sendirilah yang harus mengaturnya. Sebagai bagian dari Bangsa ini terus terang saja saya malu dan teramat sangat maaaaluuuuu sekali!, saya garis bawahi. Saya malu sekali! Selemah inikah Negara kita? Dari kasus ini pemerintah kita cuma komentar aka

Ngantrinization

Orang Indonesia emang orang paling sabar in the world. Gimana nggak, ke Bank antri, ke Rumah sakit antri, sampe beli BBM juga ngantri. Nggak tau ya, emang dari budaya, keadaan, atau memang populasi penduduk Indonesia yang udah terlalu banyak sehingga nggak nampung sama fasilitas yang ada, trus kalo memang penyebabnya alasan yang terakhir, peran Pemerintah dimana ya? Alasan aku nulis ini soalnya, aku sekarang lagi ngantri BBM di Pom Bensin. Setelah sekian lama nggak ada istilah antri mengantri di Pom Bensin, sekarang ealah, ngantri lagi. Dua bulan yang lalu, wilayah Kalimantan Timur diguncang juga dengan masalah antri BBM. Parah banget pokoknya. Bayangin aja, waktu itu aku ngantri mulai jam 6.00 sore, baru dapat bensin jam 10.00 malem, padahal ngisi bensinnya aku nggak banyak-banyak amat, biasanya sih cuman Rp. 50.000 atau 11,11 liter bensin aja untuk 3-4 hari. Mau ditambahin, tangki mobilku cuman muat segitu aja. Setelah rame di protes orang, ngantrinya sudah nggak ada lagi. Sekarang n

Low level motivation...

Malam-malam lagi nganter mertua ke Rumah Sakit, sambil nunggu antrian obat, buka facebook trus nulis status... "Lagi butuh banyak motivasi.." komentar teman? Belum ada, nggak tau sih pada kemana, atau temen lagi pada barengan kehabisan pulsa. Dari kata-kata diatas, aku sebenernya lagi mikirin soal "My little Company". Berjuang sendiri, eh salah dengan dibantu Mertua terasa lebih berat dibanding berjuang bersama istri yang harus sementara harus "parkir dulu" untuk mengurus "my little angel". Bersama istri, berjuang lebih mudah. Mudah mengontrol, mengawasi, dan mengelola. Istilah "planet mars"-nya controlling, supervisi, managing, dan istilah-istilah lain yang ada dalam ilmu management. Aku ingat betul dengan apa yang di katakan Dahlan Iskan dalam sebuah acara di TV yang dipandu oleh Tantri Abeng, Tidak ada Perusahaan besar atau Perusahaan kecil, juga tidak ada Negara besar atau Negara Kecil, yang ada adalah Perusahan dengan good manageme

Bontang Kuala

Bontang Kuala adalah salah satu tempat wisata yang ada di Kota Bontang, Kalimantan Timur. Bontang kuala terletak di ujung timur Kota Bontang dan berhadapan langsung dengan Selat Makassar.Secara geografis dari data GPS daerah yang terletak pada 0 derajat 08',48" LU dan 117 derajat 31'08,11" BT tampak di tengah laut, hal ini karena daerah ini adalah perkampungan yang ada di laut. Perkampungan ini merupakan perkampungan awal, asal muasal Kota Bontang sampai sekarang. Pada bulan-bulan tertentu, ada perayaan adat di Bontang Kuala. Pertama kali saya melihat perkampungan ini saya heran, kok ada perkampungan seperti ini. Memang hal yang seperti ini tidak pernah saya jumpai di Jawa. Jalan-jalan yang berupa jembatan dari kayu membentang dan menghubungkan rumah-rumah sekaligus keluar dari perkampungan tersebut layaknya jalan biasa. Lebar jalanpun cukup lebar atau seukuran mobil. Sebagai perkampungan wisata, tentunya banyak hal yang menjadi sesuatu yang menarik. Tempat Nongkrong

Konten dewasa

Umpatan, makian, sumpah serapah biasanya merupakan ungkapan atau salah satu bentuk kejengkelan, ketidak setujuan pada sesuatu atau yang lain.... Tapi gimana sih pendapat orang tentang salah satu bentuk umpatan yang populer di Malang, Jawa Timur.... Ini salah satu cuplikan dari youtube.com hasil rangkuman teman-teman yang kreatif bikin film pendek Warning: This content hanya untuk yang sudah dewasa, meskipun tidak terkait pornografi, sex, atau hubungan-nya dengan masalah seksual lainnya, tetap yang liat harus 17tahun keatas karena di khawatir-kan nggak bisa beda-in yang baik dan yang jelek.

Oleh oleh khas Malang

Salah satu budaya orang Indonesia kalo lagi dari tempat lain pasti yang kepikiran adalah oleh-oleh. Mo disebut souvenir kek, buah tangan kek, atau apalah namanya yang jelas, oleh-oleh ya oleh-oleh. Nih cerita lagi nih.... Oya, sebelum cerita tak mulai ini murni bukan promosi atau apalah itu namanya, ya cuman ceritain pengalaman pribadi.Jadi jangan dipolitisasi, di make up ini itu-nya, apalagi dikait-kaitkan dengan masalah Bank Century (malah ga nyambung kale...). Buat yang ke sebut namanya mohon maaf dulu, sekali lagi cuman cerita. Langsung cerita..... Pulang cuti sebelumnya, pasti mikir oleh-oleh apa yang harus aku bawa dari Malang ke Bontang ya... Maklum, berangkat cuti pasti sudah ada yang pesen ini itu. Mungkin suatu kebetulan ya, pas cuti kemarin, pas juga lagi nonton TV, pas juga channel ada di TransTV apa Tran 7 (lupa yang inget ada trans-nya), pas yang terakhir ada siaran oleh-oleh khas Malang. Disiarannya ada oleh-oleh yang biasa aku bawa dan ada yang lain yang belum pernah ak

Islamic Center Samarinda

Jalan-jalan ke Samarinda, Kalimantan Timur tidak ada salahnya untuk mampir ke salah satu icon terbaru Kota Samarinda, yaitu Islamic Center Samarinda. Kemegahan bangunan ini langsung terasa saat memasuki gerbang masuknya. Keelokannya seakan ingin dipamerkan, mengingat bangunan ini berada di pinggiran jalan utama lintas Kalimantan Timur dan pinggir sungai mahakam sebagai jalur lalu lintas kapal. Menara yang menjulang terlihat dari kejauhan. Sebagai bangunan yang memiliki fungsi pusat kegiatan keagamaan tentunya tidak meninggalkan fungsi dasarnya sebagai tempat ibadah atau masjid. Sebagai masjid, bangunan ini mampu menampung total 40.000 jamaah dengan rincian bangunan utama masjid 30.000 jamaah dan halaman luar 10.000 jamaah. Bangunan ini juga dilengkapi dengan 7 buah menara yang tersebar di sekeliling masjid. 4 buah menara setinggi 70 meter berada di sekeliling masjid, 2 buah menara setinggi 57 meter berada di depan masjid, serta 1 buah menara setinggi 90 meter berada di halaman luar. Se