Sore ini aku pandangi wajah anakku yang tertidur pulas didekatku. Ada keceriaan, ada kelucuan, ada banyak hal yang ada dan melekat padanya. Aku sadar, sesadar-sadarnya kalau aku sedang dititipi anak yang sempurna buat ku dan istri-ku juga tentunya.
Tampak kecerdasan muncul saat diajarin sesuatu yang aku rasakan lebih menonjol dari pada teman-teman sebaya-nya.
Syukur alhamdulillah, sungguh karunia yang luar biasa yang berikan Yang Maha Pencipta kepada seorang hamba yang hina dina ini.
Timbul suatu ketakutan dalam diri ini, bagaimana cara membesarkan anak yang sempurna ini, bagaimana menjaganya untuk terhindar dari Api neraka, yang Bapaknya sendiri tidak tahu, masuk surga apa neraka.
Alhamdulillah, puji syukur atas semua yang Engkau limpahkan pada hamba-Mu ini. Yaa... Rab..
Jika dibandingkan, banyak teman yang belum dikarunia-i buah hati, begitu pula kakak ipar, juga seperti itu. Namun, Engkau berikan karunia yang tidak terkira.
Ya Allah ya Rabbi...
Hamba ini adalah hamba yang kurang pandai bersyukur kepada-Mu, hamba kurang kualitas ibadahku kepada-Mu, kurang mensyukuri pemberian-Mu, banyak mengeluh atas pemberian-Mu. Sungguh-sungguh hamba adalah Makhluk-Mu yang kurang ajar.
Ya Allah... Ya Rabb..
Selalu ingatkan hamba ini untuk pandai mensyukuri segala sesuatu.
Apa yang kurang pada diri ini, disaat orang lain diberi istri yang jelek, Engkau beri hamba ini Istri yang cantik.
Disaat orang lain tidak diberi anak, hamba Engkau beri putri yang sempurna dan cerdas.
Disaat orang lain naik motor, hamba Engkau beri mobil.
Disaat orang lain, susah dapatkan pekerjaan Engkau berikan aku pekerjaan plus lagi. Yaitu istri ikut bekerja dengan Usaha yang kami bangun bersama.
Saat ini... Saat itu... Ah, sangat banyak...
Hamba saja yang kurang pandai mensyukuri-nya.
Ya Allah.. Jadikan saya, keluarga kami, saudara-saudara kami, menjadi hamba-Mu yang pandai bersyukur.
..........................................
This email was sent using Nokia N78 and Powered by khoirulmustofa.net
Tampak kecerdasan muncul saat diajarin sesuatu yang aku rasakan lebih menonjol dari pada teman-teman sebaya-nya.
Syukur alhamdulillah, sungguh karunia yang luar biasa yang berikan Yang Maha Pencipta kepada seorang hamba yang hina dina ini.
Timbul suatu ketakutan dalam diri ini, bagaimana cara membesarkan anak yang sempurna ini, bagaimana menjaganya untuk terhindar dari Api neraka, yang Bapaknya sendiri tidak tahu, masuk surga apa neraka.
Alhamdulillah, puji syukur atas semua yang Engkau limpahkan pada hamba-Mu ini. Yaa... Rab..
Jika dibandingkan, banyak teman yang belum dikarunia-i buah hati, begitu pula kakak ipar, juga seperti itu. Namun, Engkau berikan karunia yang tidak terkira.
Ya Allah ya Rabbi...
Hamba ini adalah hamba yang kurang pandai bersyukur kepada-Mu, hamba kurang kualitas ibadahku kepada-Mu, kurang mensyukuri pemberian-Mu, banyak mengeluh atas pemberian-Mu. Sungguh-sungguh hamba adalah Makhluk-Mu yang kurang ajar.
Ya Allah... Ya Rabb..
Selalu ingatkan hamba ini untuk pandai mensyukuri segala sesuatu.
Apa yang kurang pada diri ini, disaat orang lain diberi istri yang jelek, Engkau beri hamba ini Istri yang cantik.
Disaat orang lain tidak diberi anak, hamba Engkau beri putri yang sempurna dan cerdas.
Disaat orang lain naik motor, hamba Engkau beri mobil.
Disaat orang lain, susah dapatkan pekerjaan Engkau berikan aku pekerjaan plus lagi. Yaitu istri ikut bekerja dengan Usaha yang kami bangun bersama.
Saat ini... Saat itu... Ah, sangat banyak...
Hamba saja yang kurang pandai mensyukuri-nya.
Ya Allah.. Jadikan saya, keluarga kami, saudara-saudara kami, menjadi hamba-Mu yang pandai bersyukur.
..........................................
This email was sent using Nokia N78 and Powered by khoirulmustofa.net
Komentar
Posting Komentar