Sungguh suatu anugerah dari Pencipta Alam ini. Kekayaan alam yang melimpah ruah, tentunya patut kita syukuri setiap waktu.
Salah satu kekayaan alam yang diberikan kepada kita adalah Batubara.
Seperti foto yang anda lihat diatas itu merupakan Tambang tempat saya bekerja. Saya adalah salah satu bagian dari kurang lebih 6.000-an pekerja yang bekerja dari mulai batubara tersebut di tambang sampai dipasarkan, mulai level terbawah sampai level management, ada pekerja lokal, dari daerah lain, bahkan ada yang dari luar negeri.
Coba kita hitung, berapa banyak orang yang tercukupi dengan salah satu kekayaan ini. Misalkan pekerja yang sudah berkeluarga sebanyak 70% dari total pekerja, kemudian dari yang berkeluarga memiliki seorang istri dan anggap saja dengan 2 anak didalamnya, sudah 14.400 orang yang tercukupi kebutuhannya jika ditotal dengan yang belum berkeluarga. Ini belum terhitung dampak positif ekonomi yang dihasilkan, seperti adanya toko, yang berjualan makanan, sampai tukang kredit motor atau mobil bagi pekerja. Berapa juga pemasukan yang akan didapatkan Negara dari hasil langsung dan tidak langsung dengan adanya kekayaan alam ini? Sungguh suatu kegiatan yang padat karya. Sudahkah kita bersyukur akan pemberian ini?
Saya sangat senang dengan sistem penambangan ditempat saya bekerja, tambang yang terletak di daerah Kalimantan Timur ini memiliki komitment besar pada keselamatan pekerja, kesehatan, dan lingkungan hidup. Salah satu contoh adalah managemen penambangannya seperti proses reboisasi dari tempat yang telah selesai ditambang, ketatnya pengelolaan limbah sehingga tidak mencemari lingkungan. Inilah salah satu bentuk action dalam mengurangi efek negatif dari suatu project, sebagai implikasi rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa.
Moga-moga hal positif yang seperti ini ditiru oleh tambang-tambang lain di Negeri ini.
Jujur saja, masih sedikit sekali Tambang-tambang di Negeri ini yang memiliki komitment terhadap lingkungan, banyak yang hanya memikirkan keuntungan pribadi tanpa melihat efek negatif yang dihasilkan. Mengapa tidak mencoba untuk peduli terhadap lingkungan? Tidak tanggapkah terhadap perubahan iklim yang sekarang ini. Miris rasanya hati ini jika melihat berita tentang dampak kerusakan lingkungan akibat penambangan di Bangka, Sulawesi, Kalimantan, Papua, dan Wilayah lainnya. Wajar saja jika suatu penambangan akan berhadapan langsung dengan LSM yang peduli lingkungan. Mengapa tidak kita coba untuk menampilkan sesuatu action yang bersifat green company. Ya mulai dari green policy, green product, green process, sampai green employee.
Buat yang lain, cobalah tampilkan komitmennya terhadap lingkungan, sehingga perusahaan anda dan anda sendiri tentunya tidak berhadapan langsung dengan LSM Lingkungan apalagi Aparat Penegak Hukum.
Ingat peraturan perundang-undangan ditahun 2010 lebih ketat mengenai dampak pencemaran lingkungan, sanksi dan denda bertambah berat dari tahun sebelumnya. Tentunya yang lebih ngeri, undang-undang tersebut bisa dijatuhkan kepada Perusahaan dan Personal sebagai karyawan.
Karena itu, mencontek dari kata-kata kyai terkenal, ayo kita lebih peduli lingkungan mulai sekarang, mulai dari yang kecil, dan mulai dari kita.
Semoga Tuhan memberikan keberkahan terhadap usaha kita. Amin
Salah satu kekayaan alam yang diberikan kepada kita adalah Batubara.
Seperti foto yang anda lihat diatas itu merupakan Tambang tempat saya bekerja. Saya adalah salah satu bagian dari kurang lebih 6.000-an pekerja yang bekerja dari mulai batubara tersebut di tambang sampai dipasarkan, mulai level terbawah sampai level management, ada pekerja lokal, dari daerah lain, bahkan ada yang dari luar negeri.
Coba kita hitung, berapa banyak orang yang tercukupi dengan salah satu kekayaan ini. Misalkan pekerja yang sudah berkeluarga sebanyak 70% dari total pekerja, kemudian dari yang berkeluarga memiliki seorang istri dan anggap saja dengan 2 anak didalamnya, sudah 14.400 orang yang tercukupi kebutuhannya jika ditotal dengan yang belum berkeluarga. Ini belum terhitung dampak positif ekonomi yang dihasilkan, seperti adanya toko, yang berjualan makanan, sampai tukang kredit motor atau mobil bagi pekerja. Berapa juga pemasukan yang akan didapatkan Negara dari hasil langsung dan tidak langsung dengan adanya kekayaan alam ini? Sungguh suatu kegiatan yang padat karya. Sudahkah kita bersyukur akan pemberian ini?
Saya sangat senang dengan sistem penambangan ditempat saya bekerja, tambang yang terletak di daerah Kalimantan Timur ini memiliki komitment besar pada keselamatan pekerja, kesehatan, dan lingkungan hidup. Salah satu contoh adalah managemen penambangannya seperti proses reboisasi dari tempat yang telah selesai ditambang, ketatnya pengelolaan limbah sehingga tidak mencemari lingkungan. Inilah salah satu bentuk action dalam mengurangi efek negatif dari suatu project, sebagai implikasi rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa.
Moga-moga hal positif yang seperti ini ditiru oleh tambang-tambang lain di Negeri ini.
Jujur saja, masih sedikit sekali Tambang-tambang di Negeri ini yang memiliki komitment terhadap lingkungan, banyak yang hanya memikirkan keuntungan pribadi tanpa melihat efek negatif yang dihasilkan. Mengapa tidak mencoba untuk peduli terhadap lingkungan? Tidak tanggapkah terhadap perubahan iklim yang sekarang ini. Miris rasanya hati ini jika melihat berita tentang dampak kerusakan lingkungan akibat penambangan di Bangka, Sulawesi, Kalimantan, Papua, dan Wilayah lainnya. Wajar saja jika suatu penambangan akan berhadapan langsung dengan LSM yang peduli lingkungan. Mengapa tidak kita coba untuk menampilkan sesuatu action yang bersifat green company. Ya mulai dari green policy, green product, green process, sampai green employee.
Buat yang lain, cobalah tampilkan komitmennya terhadap lingkungan, sehingga perusahaan anda dan anda sendiri tentunya tidak berhadapan langsung dengan LSM Lingkungan apalagi Aparat Penegak Hukum.
Ingat peraturan perundang-undangan ditahun 2010 lebih ketat mengenai dampak pencemaran lingkungan, sanksi dan denda bertambah berat dari tahun sebelumnya. Tentunya yang lebih ngeri, undang-undang tersebut bisa dijatuhkan kepada Perusahaan dan Personal sebagai karyawan.
Karena itu, mencontek dari kata-kata kyai terkenal, ayo kita lebih peduli lingkungan mulai sekarang, mulai dari yang kecil, dan mulai dari kita.
Semoga Tuhan memberikan keberkahan terhadap usaha kita. Amin
Komentar
Posting Komentar