Langsung ke konten utama

Malang airport shuttle

Bisnis travel atau yang lebih keren disebut airport shuttle dari Kota Malang ke Juanda airport (Surabaya) nampaknya semakin menjanjikan. Bisnis ini semakin melambung saat lumpur Lapindo mulai mengganggu transportasi dari Malang ke Surabaya atau sebaliknya.
Dulu naik angkutan umum (bus) dari terminal arjosari Malang ke terminal purabaya (Sidoarjo/Surabaya) hanya ditempuh dalam 2 jam. Sekarang waktu perjalanan tidak bisa dijadwalkan dengan tepat waktu. Dulu untuk berhemat, naik bus ke airport bisa, sekarang boro-boro, bisa-bisa ketinggalan pesawat.
Hal inilah yang membuat bisnis ini semakin berkembang. Bayangkan saja dulu travel langganan saya yang berada di dekat stasiun kota Malang memulai beroperasi hanya dengan beberapa unit saja, sekarang membengkak menjadi 40-an unit, dengan yang ke Juanda airport sekitar 32 unit. Trip rata dalam 1 hari mencapai 40-50 rit dalam sehari, ini berarti ada sekitar 50% yang beroperasi 2 pp. Biasanya penumpang yang ke arah Juanda selalu penuh atau 5 orang dengan tarif Rp. 60.000 per orang. Pulang ke Malang penumpangnya biasanya sekitar 3 orang dengan tarif Rp. 70.000 per orang. Biaya bahan bakar sekitar Rp. 100.000 per pp. Ongkos driver adalah 15% dari tarif. Bisa anda bayangkan khan? Ini baru 1 perusahaan airport shuttle saja, padahal di Malang ada banyak perusahaan airport suttle. Pasar masih menjanjikan walaupun Bandara Abdurrahman saleh (jurusan Malang-Jakarta) sudah dibuka dengan 5 kali penerbangan, hanya price and service yang menjadi perhatian dan daya saing dalam mencuri perhatian penumpang. Service yang saya amati terbagi menjadi 3 bagian, yaitu sebelum, saat, dan setelah. Service sebelum biasanya adalah service saat beli tiket, service saat yaitu ketika didalam perjalanan, dan service sesudah yang saya tahu seperti ucapan selamat beristirahat pada malam harinya sekaligus ucapan terima kasih telah menggunakan jasa travel tersebut. Mau ke Bandara Juanda dari Malang atau sebaliknya? Gunakan saja travel langganan anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Car Alarm System

Namanya hobby ya hobby, ya rasanya seneng ketika ngelakuin. Ini sama seperti yang saya rasain ketika umek-umek dibidang Otomotif. Salah satunya saat aku dapet mobil pick-up buat ngangkut barang usahaku. Kebetulan aku paling penasaran dengan yang namanya alarm mobil, penasaran bukan sekedar pengen punya system alarm yang seperti itu tapi penasaran dengan cara kerja, cara pasang, dan tentunya ada kepuasan sendiri buat di pamerin. Mobil pick-up yang beredar dijalanan Negara kita, sangat minim dengan fasilitas keamanan standart. Bukan cuman mobil pick-up yang bertitel murah seperti single cabin pick-up, yang bertitel mahal yang seharga 300 juta keatas aja masih minim fasilitas, padahal mobil-mobil itu dilengkapi system penggerak 4 roda (4WD). Sebut saja seperti Mitsubishi Strada, Mazda BT 50, Ford Ranger, Alarm system tidak disematkan dalam penjualan, yang aku tau hanya Toyota Hi-lux double cabin G series aja dan yang E series nggak disematkan system yang kayak gitu. Ohya, buat Nissan Fron

Trik perbaiki per safety belt

Safety belt (sabuk pengaman) saat ini adalah peralatan pengaman yang mutlak harus ada. Jika tidak anda akan berurusan dengan aparat penegak hukum, tentu akan sangat repot. Namun, apa jadinya jika safety belt anda rusak? Mungkin anda dapat meniru pengalaman pribadi saya. Safety belt secara umun dibedakan menjadi 2, yaitu yang fixed dan yang flexible. Safety belt yang fixed, tidak bisa ditarik biasanya digunakan di mobil yang memakai kursi "racing", kursi penumpang di bagian tengah sedan atau mobil lainnya yang biasanya ada tulisan center-nya, bahkan sampai safety belt yang murahan yang biasa dipakai buat mobil yang tidak ada safety belt bawaan pabrik. Safety belt flexible biasanya menjadi standar bawaan pabrik, atau bisa juga anda membelinya dengan merogoh kocek Rp. 200-ribuan untuk sepasang safety belt fleksible yang paling murah. Namun, bagaimana jika safety belt anda rusak atau patah per (pegas)nya sehingga tidak bisa narik lagi? Ada solusi buat anda jika anda mengalam

Pantai Licin

Pantai Licin atau Pantai Nglicin begitulah penduduk setempat menyebut dengan dialek mereka, terletak di Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, tidak ada informasi yang jelas kenapa disebut licin atau nglicin. Pada awal Tahun 90-an pantai ini cukup dikenal karena waktu itu pantai tersebut berada didekat Lokasi Comdeca (perkemahan pertama se-dunia). Fasilitas infrastruktur yang menuju pantai tersebut dibangun begitu baik dengan tidak merubah ke-asli-an pantai tersebut, jalan beraspal sampai ke pantai. Sekarang kondisi pantai ini tetap seperti dulu, hanya jalan yang menuju kesana yang rusak hampir 50% antara perkampungan Desa Lebakharjo sampai Dusun Licin, penyebab kerusakannya paling dominan karena longsor dan terkikis air. Kondisi seperti sekarang paling cocok bagi anda yang berjiwa advanture, pantai indah yang masih asli yang harus ditempuh dengan mendaki dan menuruni bukit serta tebing yang agak curam. Desain jalan yang berliku-liku naik dan turun, menj