Langsung ke konten utama

Innovation now, or Die

Kalo kayak gini, aku ingat betul Tema diatas yang merupakan tema acara lomba inovasi sebuah Perusahaan Kontraktor Pertambangan terkemuka yang masih dalam group Astra. Kita tahu-lah kalau Astra memang "seneng-seneng"nya berinovasi, ini juga diterapkan di Anak-cucu perusahaan yang menggurita ini.
Pernah merasakan inovasi dan berinovasi dengan kurikulum inovasi perusahaan yang biasa dikenal dengan 8 langkah, jadi malas mengurus sesuatu yang berbau birokrasi. Dengan inovasi, ada tantangan, ada semangat baru sehingga jauh rasa jenuh.
Mengurus sesuatu di area birokrasi tetep saja kayak gitu-gitu. Mumpung lagi ke Sangatta, Ibukota Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Segala keperluan diurus sekalian biar tidak bolak-balik. Bontang-Sangatta perlu waktu kurang lebih 2 Jam dengan jalanan yang begitu parah. Inilah susahnya orang yang ber KTP di Perbatasan, Kota Bontang hanya beberapa meter saja, untuk urusan birokrasi hanya butuh waktu sekitar 25 menit sudah sampai. Sedang kalau ke Sangatta, butuh waktu 2 Jam. Jaraknya sih tidak seberapa jauh, jalanan yang berlubang disana-sini yang jadi biang keladi-nya. Ironi memang, Kabupaten terkaya tapi jalannya ampun-ampunan.
Balik lagi buat urusan birokrasi, karena kebutuhan administrasi,aku harus membuat Surat Kelakuan Baik (SKCK-sekarang), sekalian deh ngurusin Akta Kelahiran anakku. Sumpah deh, paling Bete kalau urusan kayak gini. Dari dulu sampai sekarang tidak ada perubahan yang berarti di Institusi Negara. Beda betul sama institusi swasta. Mengurus Akta, SIM, STNK, SKCK, Surat Tanah, atau apa deh pasti sama. Nggak di Jawa, nggak di Kalimantan hanya kurang lebih saja.
Dari pengalamanku ada beberapa hal yang kurang dan pengen aku tulis:
1. Pelayanan yang kurang ramah dan terkesan direpotkan oleh Masyarakat yang butuh. Bahasa yang dipakai dalam melayani Masyarakat-pun hancur-hancuran, harusnya sang pelayan Masyarakat tahu istilah "Mulut mu adalah Harimau-mu". Harusnya bilang, "Silahkan nanti bapak kesana, kemudian bapak bisa kesini lagi". Lha ini malah bilang, "Kamu nanti kesana, urus disana dulu baru kesini". Lho.. Lho.. Apa-apaan ini, latar belakang pendidikan orang ini apa sih? Malu-maluin aja. Nggak mikir apa, kalau mereka dibayar dari Pajak yang harus Aku bayar dari Pajak penghasilan-ku. NPWP saja aku urus biar pendapatan Negara ini makin bagus dari sektor pajak. Makanya improvement donk.
2. Terlalu bertele-tele
Ah, ini dia. Aku mirip bola ping-pong. Dari ruangan satu, ke dua, ke tiga, dst-lah. Aku sudah baca alurnya di papan informasi dan memang kayak gitu. Kenapa nggak di improve sih pak? Kenapa nggak ada kemajuan yang berarti sih di Negeri ini? Kenapa Masyarakat yang notabene pembayar pajak, harus kayak bola ping-pong. Sebagai pelayan Masyarakat harusnya diubah donk paradigma-nya. Kenapa nggak meniru Hotel atau Bank saja, kalau lobby, mereka langsung bilang "maaf, ada yang bisa saya bantu pak?" harusnya begitu donk. Aku heran dan sangat heran kalau ada pelayan yang memperlakukan yang dilayaninya kayak gitu. Seakan akan dalam fikiran mereka pasti bilang, "Elo yang butuh, gue gini mau apa lu?"
Makanya tidak heran kalau system yang ada berbau birokrasi harus diimprove, tiru donk system improvement yang ada di Institusi swasta. Tiru mulai dari system pelayanannya hingga system birokrasinya. Ini memang perlu kemauan berubah dari yang paling atas sampai level terendah. Dan kalau bisa, ikut donk system ISO atau apalah untuk penilaian eksternal agar system jadi berkembang bagus.
Jadi Good goverment bisa terwujud dan tidak omong doang. Siapa sih di Negara ini yang tidak senang kalau institusi Negaranya bagus?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Car Alarm System

Namanya hobby ya hobby, ya rasanya seneng ketika ngelakuin. Ini sama seperti yang saya rasain ketika umek-umek dibidang Otomotif. Salah satunya saat aku dapet mobil pick-up buat ngangkut barang usahaku. Kebetulan aku paling penasaran dengan yang namanya alarm mobil, penasaran bukan sekedar pengen punya system alarm yang seperti itu tapi penasaran dengan cara kerja, cara pasang, dan tentunya ada kepuasan sendiri buat di pamerin. Mobil pick-up yang beredar dijalanan Negara kita, sangat minim dengan fasilitas keamanan standart. Bukan cuman mobil pick-up yang bertitel murah seperti single cabin pick-up, yang bertitel mahal yang seharga 300 juta keatas aja masih minim fasilitas, padahal mobil-mobil itu dilengkapi system penggerak 4 roda (4WD). Sebut saja seperti Mitsubishi Strada, Mazda BT 50, Ford Ranger, Alarm system tidak disematkan dalam penjualan, yang aku tau hanya Toyota Hi-lux double cabin G series aja dan yang E series nggak disematkan system yang kayak gitu. Ohya, buat Nissan Fron

Trik perbaiki per safety belt

Safety belt (sabuk pengaman) saat ini adalah peralatan pengaman yang mutlak harus ada. Jika tidak anda akan berurusan dengan aparat penegak hukum, tentu akan sangat repot. Namun, apa jadinya jika safety belt anda rusak? Mungkin anda dapat meniru pengalaman pribadi saya. Safety belt secara umun dibedakan menjadi 2, yaitu yang fixed dan yang flexible. Safety belt yang fixed, tidak bisa ditarik biasanya digunakan di mobil yang memakai kursi "racing", kursi penumpang di bagian tengah sedan atau mobil lainnya yang biasanya ada tulisan center-nya, bahkan sampai safety belt yang murahan yang biasa dipakai buat mobil yang tidak ada safety belt bawaan pabrik. Safety belt flexible biasanya menjadi standar bawaan pabrik, atau bisa juga anda membelinya dengan merogoh kocek Rp. 200-ribuan untuk sepasang safety belt fleksible yang paling murah. Namun, bagaimana jika safety belt anda rusak atau patah per (pegas)nya sehingga tidak bisa narik lagi? Ada solusi buat anda jika anda mengalam

Pantai Licin

Pantai Licin atau Pantai Nglicin begitulah penduduk setempat menyebut dengan dialek mereka, terletak di Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, tidak ada informasi yang jelas kenapa disebut licin atau nglicin. Pada awal Tahun 90-an pantai ini cukup dikenal karena waktu itu pantai tersebut berada didekat Lokasi Comdeca (perkemahan pertama se-dunia). Fasilitas infrastruktur yang menuju pantai tersebut dibangun begitu baik dengan tidak merubah ke-asli-an pantai tersebut, jalan beraspal sampai ke pantai. Sekarang kondisi pantai ini tetap seperti dulu, hanya jalan yang menuju kesana yang rusak hampir 50% antara perkampungan Desa Lebakharjo sampai Dusun Licin, penyebab kerusakannya paling dominan karena longsor dan terkikis air. Kondisi seperti sekarang paling cocok bagi anda yang berjiwa advanture, pantai indah yang masih asli yang harus ditempuh dengan mendaki dan menuruni bukit serta tebing yang agak curam. Desain jalan yang berliku-liku naik dan turun, menj