Langsung ke konten utama

Postingan

Cet..cet.. Macet

Sudah hampir dua minggu berada di Malang, kampung halaman tercinta. Hampir satu Tahun baru balik kesini, banyak yang berubah. Banyak bangunan baru yang bermunculan, makin ramai-lah. Malang tetaplah Malang, cinta Malang tetap membara meski sekarang sudah tinggal dikampung orang. Satu Tahun yang lalu, aku mengendarai Mobil menjelang Maghrib dari Kepanjen ke Malang relatif enak, jalan ramai tapi masih bisa genjot 60 km/jam. Sekarang, lalu lintas makin ramai. Nyetir mobil harus ekstra hati-hati, Great Corolla 1.6 SE-G yang ku kendarai-pun harus merambat di 40 km/jam. Motor mendominasi jalanan. Kadang-kadang pengendara motor beratraksi belok dan potong kanan-kiri mirip tarian ikan lele. Ini baru Tahun ini, keadaan terasa betul merambatnya lalu lintas jalanan disekitar Kota Malang dan di dalam Kota Malang. Belum tahu keadaan beberapa Tahun mendatang. Memang beginilah keadaan Kota Besar, dan Malang pada track menuju kesana. Hendaknya pihak yang berwenang dapat menyikapi hal ini secepatnya

Nyanyi berjamaah makin marak

Aku bukan anti atau bukan mau menghambat kreatifitas orang, bukan sekali lagi bukan. Aku bukan orang yang seperti itu. Suka tidak suka adalah hal pribadi buat pendengar, begitu juga sama aku. Aku adalah pendengar yang berbeda madhzab. Dari jaman masih aku culun sampai aku keren sekarang, selera tetap nggak berubah. "Gue paling alergi sama boyband atau apalah itu!!!" Nggak tau, awal mula alergi itu dari mana. Cuman males aja nonton, apalagi dengerinnya. Sebenernya, cerita hal yang kayak gini aja juga males. Berhubung, sekarang aku lagi terganggu banget sama tayangan boyband di live musik televisi, ku beranikan diri buat nulis, itung-itung buat curhat atau malah syukur-syukur 'alergi' ini terobati. Sejak awal boyband lahir, Ketidaknyaman selalu aku rasakan tiap kali ada band-band itu. Aku merasa nyanyian berjamaah mereka kayak kampungan banget, kurang laki-laki (tapi aku nggak bilang mirip banci lho). Band adalah band, yang laki-laki donk. Joget yang lebay, huh! Bikin

Athira udah setengah Tahun Pa...

Pagi tadi (kemarin 1/10/2011), istri-ku mengingatkanku seperti itu. Setengah Tahun? Ya memang sudah setengah Tahun. Cepat bener waktu ini terasa, dan setengah Tahun lagi kamu akan berumur 1 Tahun. Tidak tahu, apalagi aksi yang akan kamu pamerkan pada Papa dan Mama-mu ini. Kamu lahir setengah Tahun yang lalu, Jumat 1 April 2011. Hari yang sama dengan Hari kelahiran Papa dan Mama-mu. Dulu kamu terlalu senang dalam kandungan Mama, sehingga harus di rangsang oleh Dokter biar keluar. Mama mulai berjuang dengan dirangsang sejak Hari Rabu malam, lama betul Papa-Mama nunggu kamu hingga Hari Jumat pagi Allah SWT mengijinkan Papa-Mama melihatmu secara langsung. Tangisanmu yang pertama melegakan Papa yang menunggu sekian lama. Setelah Papa meng-kumandangkan Adzan, kamu langsung bisa minum ASI tanpa kesulitan. Tepat usia 40 hari, kamu sudah mulai miring. Usia 2 bulan mulai kelihatan gigi-mu mau tumbuh, kejutan memang tapi menurut Bu Rahma (dokter), Kalsium dalam ASI-mu cukup tinggi. Bulan ke

Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika, unity in diversity itulah yang disinggung Obama saat memberi kuliah tamu di UI. Berbeda beda tetapi satu jua, itu yang diajarkan di Sekolah dulu. Negeri ini terdiri dari banyak suku bangsa. Beruntung aku tidak hanya tahu Jawa Timur yang merupakan tempat kelahiranku tetapi juga Kalimantan Timur. Di Jawa Timur, ada dua etnis besar, Jawa dan Madura. Bahasa mereka berbeda, namun dalam istilah tertentu ada persamaan. Nah, inilah yang aku sebut sebagai Bhineka Tunggal Ika, berbeda dalam beberapa istilah namun kemudian dibeberapa istilah sama. Di Kalimantan Timur, aku lebih beruntung. Kenapa aku katakan demikian? Sebab aku lebih banyak melihat keberagaman suku bangsa disini. Di Bontang-Kalimantan Timur, dominasi Pendatang lebih banyak daripada penduduk asli-nya. Nuansa keberagaman pun juga terasa. Ada Jawa, Bugis (ini-itu, soalnya banyak macamnya), Madura, Banjar, Kutai, Dayak, Paser, Batak, Timor, Tana Toraja, Manado, Minang, banyak deh. Lha, dari situ aku tahu sediki

Innovation now, or Die

Kalo kayak gini, aku ingat betul Tema diatas yang merupakan tema acara lomba inovasi sebuah Perusahaan Kontraktor Pertambangan terkemuka yang masih dalam group Astra. Kita tahu-lah kalau Astra memang "seneng-seneng"nya berinovasi, ini juga diterapkan di Anak-cucu perusahaan yang menggurita ini. Pernah merasakan inovasi dan berinovasi dengan kurikulum inovasi perusahaan yang biasa dikenal dengan 8 langkah, jadi malas mengurus sesuatu yang berbau birokrasi. Dengan inovasi, ada tantangan, ada semangat baru sehingga jauh rasa jenuh. Mengurus sesuatu di area birokrasi tetep saja kayak gitu-gitu. Mumpung lagi ke Sangatta, Ibukota Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Segala keperluan diurus sekalian biar tidak bolak-balik. Bontang-Sangatta perlu waktu kurang lebih 2 Jam dengan jalanan yang begitu parah. Inilah susahnya orang yang ber KTP di Perbatasan, Kota Bontang hanya beberapa meter saja, untuk urusan birokrasi hanya butuh waktu sekitar 25 menit sudah sampai. Sedang kalau k

Selamat Idul Fitri

Sudah sekian lama blog ini berdiri, sudah sekian banyak tulisan terbit, banyak kata-kata yang kurang berkenan, baik dari blog ini maupun secara langsung, Kami, Khoirul Mustofa sekeluarga mengucapkan minal aidin wal faizin Mohon maaf lahir dan batin Kami, Irul, Thia, Athira

Manfaatkan waktu sehatmu, sebelum datang waktu sakitmu

Judul diatas adalah salah satu ungkapan Nabi Muhammad terkait soal waktu. Sehat, ya itulah yang namanya sehat. Baru terasa kalo sudah sakit. Sekarang, saat nulis ini aku berada di Rumah Sakit buat nganterin Sang bidadari kecilku yang lagi sakit flu. Buat orang dewasa, masalah flu sih nggak terlalu bikin pusing, tapi buat anak kecil usia 4 bulan pasti bikin pusing. Gimana nggak, si-kecil harus bersusah payah buat bernafas karena hidungnya buntu karena ingus. Tapi anakku sangatlah kreatif, abis nggak bisa nafas lewat hidung, si kecil nafas lewat mulut. Namun sayang, ide kreatifnya terkendala saat mau minum ASI. Si kecil tidak bisa bernafas dan minus sekaligus lewat mulut dan akhirnya, nangis pun jadi alternatif terakhir buat minta perhatian Sang Ayah dan Sang Bunda. Itu tadi masih masalah pileknya, belum masalah panas badannya. Dengan berat hati sang istri pun dapat omelan dariku karena stock es batu di freezer habis buat minuman buka puasa. Aku pernah denger dari beberapa orang, kalo se