Langsung ke konten utama

Era kebocoran

Bermunculannya Wikileaks yang menghebohkan dan membuat geram Pemerintah Amerika Serikat atas bocornya ribuan documen digital.
Pemerintah Indonesia sendiri tampaknya memberikan perhatian serius dengan meminta Bapak Menteri terkait (Informasi dan Hukum) untuk memantau hal tersebut. Mungkin takut hal-hal atau isu-isu sensitif muncul dan dapat mengganggu stabilitas di Negara ini. Memang Pemerintah dan DPR menyatakan kalau Pemerintah Indonesia tidak perlu mengklarifikasi atau menanggapi hal tersebut karena sebenarnya yang harus "kebakaran jenggot" Pemerintah Amerika Serikat. Namun, melihat adanya pantauan dari dua Menteri tampaknya membuat hal tersebut menjadi Prioritas. Prioritas yang lebih utama dari Masalah Jogja, Masalah Gayus, atau Masalah-masalah yang lain yang lebih membutuhkan perhatian dan prioritas penanganan lebih lanjut. Apakah dari hasil pantauan tersebut bisa menghalangi document tersebut untuk tidak terbit? Atau wajib meng-hack duluan biar tidak terbit? Belum tuntas ribut-ribut wikileaks, baru-baru ini muncul lagi indoleaks.org ditambah lagi muncul indoleaks.net.
Bagi kita sebagai "orang kecil" mungkin yang harus disikapi adalah keamanan dalam ber-internet. Jika document-document 'secret'-nya Amerika saja bisa bocor, bagaimana dengan email kita? Bagaimana cara kita mengamankan informasi privasi kita? Kita juga harus berfikir ulang jika untuk menyimpan informasi privasi kita dalam bentuk digital. Keamanan yang berlapis, tidak bisa menjadikan jaminan keamanan.
Dalam kondisi tertentu, privasi dan kebutuhan informasi adalah dua sisi yang berbeda. Secara sederhana hal ini sangat subyektif dengan cara fikir atau ego kita. Kita perlu jika itu milik orang lain yang pengen kita tahu, dan harus kita tutupin jika hal tersebut menyangkut milik kita.
Kedewasaan kita dalam memilah informasi dan cara kita berinternet sehat adalah kunci. Semua berangkat dari diri kita sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Car Alarm System

Namanya hobby ya hobby, ya rasanya seneng ketika ngelakuin. Ini sama seperti yang saya rasain ketika umek-umek dibidang Otomotif. Salah satunya saat aku dapet mobil pick-up buat ngangkut barang usahaku. Kebetulan aku paling penasaran dengan yang namanya alarm mobil, penasaran bukan sekedar pengen punya system alarm yang seperti itu tapi penasaran dengan cara kerja, cara pasang, dan tentunya ada kepuasan sendiri buat di pamerin. Mobil pick-up yang beredar dijalanan Negara kita, sangat minim dengan fasilitas keamanan standart. Bukan cuman mobil pick-up yang bertitel murah seperti single cabin pick-up, yang bertitel mahal yang seharga 300 juta keatas aja masih minim fasilitas, padahal mobil-mobil itu dilengkapi system penggerak 4 roda (4WD). Sebut saja seperti Mitsubishi Strada, Mazda BT 50, Ford Ranger, Alarm system tidak disematkan dalam penjualan, yang aku tau hanya Toyota Hi-lux double cabin G series aja dan yang E series nggak disematkan system yang kayak gitu. Ohya, buat Nissan Fron

Trik perbaiki per safety belt

Safety belt (sabuk pengaman) saat ini adalah peralatan pengaman yang mutlak harus ada. Jika tidak anda akan berurusan dengan aparat penegak hukum, tentu akan sangat repot. Namun, apa jadinya jika safety belt anda rusak? Mungkin anda dapat meniru pengalaman pribadi saya. Safety belt secara umun dibedakan menjadi 2, yaitu yang fixed dan yang flexible. Safety belt yang fixed, tidak bisa ditarik biasanya digunakan di mobil yang memakai kursi "racing", kursi penumpang di bagian tengah sedan atau mobil lainnya yang biasanya ada tulisan center-nya, bahkan sampai safety belt yang murahan yang biasa dipakai buat mobil yang tidak ada safety belt bawaan pabrik. Safety belt flexible biasanya menjadi standar bawaan pabrik, atau bisa juga anda membelinya dengan merogoh kocek Rp. 200-ribuan untuk sepasang safety belt fleksible yang paling murah. Namun, bagaimana jika safety belt anda rusak atau patah per (pegas)nya sehingga tidak bisa narik lagi? Ada solusi buat anda jika anda mengalam

Pantai Licin

Pantai Licin atau Pantai Nglicin begitulah penduduk setempat menyebut dengan dialek mereka, terletak di Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, tidak ada informasi yang jelas kenapa disebut licin atau nglicin. Pada awal Tahun 90-an pantai ini cukup dikenal karena waktu itu pantai tersebut berada didekat Lokasi Comdeca (perkemahan pertama se-dunia). Fasilitas infrastruktur yang menuju pantai tersebut dibangun begitu baik dengan tidak merubah ke-asli-an pantai tersebut, jalan beraspal sampai ke pantai. Sekarang kondisi pantai ini tetap seperti dulu, hanya jalan yang menuju kesana yang rusak hampir 50% antara perkampungan Desa Lebakharjo sampai Dusun Licin, penyebab kerusakannya paling dominan karena longsor dan terkikis air. Kondisi seperti sekarang paling cocok bagi anda yang berjiwa advanture, pantai indah yang masih asli yang harus ditempuh dengan mendaki dan menuruni bukit serta tebing yang agak curam. Desain jalan yang berliku-liku naik dan turun, menj