Bicara tentang sistem managemen atau management system, kebanyakan dari kita pasti berfikir bahwa hal tersebut hanya bagi kalangan tertentu saja.
Sebenarnya management system sangat perlu buat kalangan bawah, ketidak berhasilan kalangan bawah dalam meraih tujuannya kebanyakan dari cara pengaturan mereka.
Sebagai contoh yang saya amati sehari-hari, saya punya kenalan teman di daerah Tulungagung yang berternak ikan gurame (teman ini yang menginspirasi saya juga untuk ternak gurame). Dia memiliki 4 kolam gurame, sekali panen dia langsung dapat hasil yang fantastis (menurut saya). Hasil panennya mendapatkan 40 sekian Juta lah. Dari hasil panen tersebut dia langsung beli Honda Grand Civic LX. Maklum, jiwa masih muda, masih pengen ini dan itu. Setelah dapat sedan untuk memulai usaha lagi dengan beli bibit saja bingung, modal sudah habis, kesana kemari naik sedan juga perlu bensin. Akhirnya sang sedan hanya bertahan 3 bulan saja. Untuk memulai usaha hanya tersisa 5-an juta, karena harus bayar hutang accesoris mobil dan lain-lain. Sekarang, kolamnya tidak terpakai. Sang pemilik pergi ke Malaysia untuk cari modal lagi.
Melihat contoh yang seperti itu, fungsi Management dan kemampuan Managerial mutlak diperlukan. Saya tidak memiliki background pendidikan Management yang mumpuni, namun ikut merasakan pentingnya Management bagi masyarakat kecil, baik petani, peternak, ataupun pedagang. Selama ini, Pemerintah hanya memberikan penyuluhan tentang teknis tata cara bertani, berternak. Coba sekali-kali di imbuhin cara-cara ber-managemen biar mereka menjadi lebih baik dari yang sekarang.
Oiya, sedikit ingin menyampaikan juga, sedikit usul buat temen saya.
Dari 4 kolam tersebut, alangkah lebih baik kalau pemberian bibit di kolam dilakukan secara periodik.
Misalkan pembibitan di kolam 1 pada bulan Januari, kolam 2 dibulan Maret, kolam 3 dibulan Mei, Kolam 4 dibulan Juli. Kalau dia biasanya memanen pada 8 bulan berikutnya, khan bisa dipastikan 2 bulan sekali pasti panen. Kolam 1 panen pada bulan September, kolam 2 panen pada bulan Nopember, kolam 3 pada Januari tahun depan, kolam 4 panen pada Maret tahun depan. Kalau siklus ini terus berputar, maka secara otomatis panen akan selalu dalam 2 bulan sekali. Jika tadi 4 kolam menghasilkan 40-an juta. Dari panenan tadi dipastikan secara hitungan kasar mendapatkan 10 juta/2 bulan, atau 5 juta perbulan secara periodik. Dengan cara ini sudah mirip model gajian ala karyawan sebuah perusahaan.
Negeri ini potensinya cukup banyak, baik potensi Alamnya, potensi penduduknya, dan potensi-potensi yang lainnya. Hanya "tinggal bagaimana cara mengelolanya", sekali lagi TINGGAL BAGAIMANA CARA MENGELOLANNYA. Itu yang menjadi garis bawah. Pengelolaan tergantung pada kemampuan Managerial, karena pengelolaan bisa merubah hasil akhir. Mungkin dari kacamata orang teknik dapat dirumuskan dalam hitungan matematis sebagai berikut:
Diketahui: Potensi 1 dan potensi 2
Maka: hitungan hasil dari kedua potensi tersebut yang mungkin muncul adalah:
a. 1+2 = 3
b. 1-2 = -1
c. 2-1 = 1
d. 1+(2x2) = 5
e. 1x2 = 2
dan lain-lain....
Bisa anda bayangkan khan...?
Sebenarnya management system sangat perlu buat kalangan bawah, ketidak berhasilan kalangan bawah dalam meraih tujuannya kebanyakan dari cara pengaturan mereka.
Sebagai contoh yang saya amati sehari-hari, saya punya kenalan teman di daerah Tulungagung yang berternak ikan gurame (teman ini yang menginspirasi saya juga untuk ternak gurame). Dia memiliki 4 kolam gurame, sekali panen dia langsung dapat hasil yang fantastis (menurut saya). Hasil panennya mendapatkan 40 sekian Juta lah. Dari hasil panen tersebut dia langsung beli Honda Grand Civic LX. Maklum, jiwa masih muda, masih pengen ini dan itu. Setelah dapat sedan untuk memulai usaha lagi dengan beli bibit saja bingung, modal sudah habis, kesana kemari naik sedan juga perlu bensin. Akhirnya sang sedan hanya bertahan 3 bulan saja. Untuk memulai usaha hanya tersisa 5-an juta, karena harus bayar hutang accesoris mobil dan lain-lain. Sekarang, kolamnya tidak terpakai. Sang pemilik pergi ke Malaysia untuk cari modal lagi.
Melihat contoh yang seperti itu, fungsi Management dan kemampuan Managerial mutlak diperlukan. Saya tidak memiliki background pendidikan Management yang mumpuni, namun ikut merasakan pentingnya Management bagi masyarakat kecil, baik petani, peternak, ataupun pedagang. Selama ini, Pemerintah hanya memberikan penyuluhan tentang teknis tata cara bertani, berternak. Coba sekali-kali di imbuhin cara-cara ber-managemen biar mereka menjadi lebih baik dari yang sekarang.
Oiya, sedikit ingin menyampaikan juga, sedikit usul buat temen saya.
Dari 4 kolam tersebut, alangkah lebih baik kalau pemberian bibit di kolam dilakukan secara periodik.
Misalkan pembibitan di kolam 1 pada bulan Januari, kolam 2 dibulan Maret, kolam 3 dibulan Mei, Kolam 4 dibulan Juli. Kalau dia biasanya memanen pada 8 bulan berikutnya, khan bisa dipastikan 2 bulan sekali pasti panen. Kolam 1 panen pada bulan September, kolam 2 panen pada bulan Nopember, kolam 3 pada Januari tahun depan, kolam 4 panen pada Maret tahun depan. Kalau siklus ini terus berputar, maka secara otomatis panen akan selalu dalam 2 bulan sekali. Jika tadi 4 kolam menghasilkan 40-an juta. Dari panenan tadi dipastikan secara hitungan kasar mendapatkan 10 juta/2 bulan, atau 5 juta perbulan secara periodik. Dengan cara ini sudah mirip model gajian ala karyawan sebuah perusahaan.
Negeri ini potensinya cukup banyak, baik potensi Alamnya, potensi penduduknya, dan potensi-potensi yang lainnya. Hanya "tinggal bagaimana cara mengelolanya", sekali lagi TINGGAL BAGAIMANA CARA MENGELOLANNYA. Itu yang menjadi garis bawah. Pengelolaan tergantung pada kemampuan Managerial, karena pengelolaan bisa merubah hasil akhir. Mungkin dari kacamata orang teknik dapat dirumuskan dalam hitungan matematis sebagai berikut:
Diketahui: Potensi 1 dan potensi 2
Maka: hitungan hasil dari kedua potensi tersebut yang mungkin muncul adalah:
a. 1+2 = 3
b. 1-2 = -1
c. 2-1 = 1
d. 1+(2x2) = 5
e. 1x2 = 2
dan lain-lain....
Bisa anda bayangkan khan...?
Komentar
Posting Komentar