Sudah kedua kali-nya nulis berbau religi, bukan memang lagi hobi 'nyantri' karena kalau cuman hobi nanti jadi nggak hobi lagi. Besar harapan ada keseimbangan duniawi dan akhirat serta meningkat dari hari kehari. Ini juga bukan 'keminter' apalagi 'minter-i'. Cuman 'share' dari ilmu yang aku tahu, syukur-syukur kalau ada yang punya ilmu lebih mendalam yang mau 'share' juga disini.
Sekarang, banyak betul yang demo memprotes rencana Pemerintah untuk menaikkan harga eceran BBM per 1 April 2012. Dalam protes-nya, banyak media nasional yang memberitakan bahwa Mahasiswa melakukan sholat ghoib berjamaah dengan alasan yang macam-macam, ada yang Sholat sebagai simbol telah matinya kepekaan pemimpin kepada rakyat, dan masih banyak lagi.
Lho..lho..Lho, yang sholat orang Islam, tidak tahu latar belakang-nya, Islam keturunan atau memang islam yang mengerti islam. Coba dipahami dulu apa itu sholat ghoib.
Latar belakang sholat ghoib didasarkan hadits yang di riwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah bahwa Rasulullah mengumumkan kematian Najasyi (Raja negeri Habasyah) pada hari beliau meninggal maka beliau keluar ke Mushalla (tanah lapang untuk tempat shalat) bersama para shahabat, lalu Rasulullah mengimami shalat bersama mereka dan beliau bertakbir empat kali. Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah menshalati Najasyi disebabkan karena beliau tidak dishalati di negerinya dan beliau menyembunyikan ke- islamannya hingga wafat, sementara rakyat yang ada di Negeri tersebut masih kafir, dan Allah mengabarkan berita meninggalnya pada Rasul-Nya. Dan telah banyak yang meninggal dari kalangan kaum muslimin di masa Rasulullah di berbagai daerah, namun tidak dinukilkan pelaksanaan shalat ghaib atas meninggalnya mereka. Terjadi perbedaan pendapat di kalangan Ulama tentang hukum-nya, kebanyakan berpendapat dilaksanakannya Sholat ghoib karena tidak ada yang men-sholat jenazah-kan-nya yang bersangkutan.
Bukan aku meng-hujat, atau anti demo. Terus terang saja, aku senang dengan protes mereka karena demi rakyat banyak, namun caranya. Apa latar belakangnya melakukan hal itu? Sholat ghoib itu harus ada jenazah-nya masuk kriteria untuk di-sholat ghoib-kan. Lha, kalau buat symbol saja, itu aturan dari mana? Padahal itu syariat. Syariat ya syariat, tuntunan dan syarat sah-nya seperti itu ya tidak bisa diganggu gugat, kompromi, apalagi didemo terus ga jadi, atau melenceng dikit. Tidak.. Tidak seperti itu kawan.
Sholat ghoib sebagai symbol matinya kepedulian Penguasa terhadap rakyat, ini tuntunan dari mana?
Apakah dari Alquran sebagai sumber hukum Islam yang pertama? Ah tentu tidak mungkin karena tidak ada.
Apakah dari Hadist sebagai sumber hukum Islam yang kedua? Tidak juga, karena hadist-nya jelas seperti yang tertera diatas.
Apakah dari Ijma'-Qiyas? Tentu tidak juga karena Ijma'-Qiyas perlu tuntunan dari Hukum diatasnya.
Lantas tuntunan dari mana? Kalau ide dari 'udel-e dewe' ya aku nggak tau, mudah-mudahan hanya sebatas tidak tahu. Asal bukan buah kesengajaan, kalau buah kesengajaan, jangan salahkan orang yang menganggap sebagai penghinaan terhadap Agama. Sebagai bagian dari masyarakat akademisi yang terbiasa belajar, harapanku lebih banyak belajar supaya lebih pintar dan pintar serta pintar lagi. Pinter yang nggak minter-i itu harapannya. Adanya kesalahan mendasar mencerminkan dangkal dalamnya ilmu seseorang. Jadi banyak-banyaklah belajar
Sekarang, banyak betul yang demo memprotes rencana Pemerintah untuk menaikkan harga eceran BBM per 1 April 2012. Dalam protes-nya, banyak media nasional yang memberitakan bahwa Mahasiswa melakukan sholat ghoib berjamaah dengan alasan yang macam-macam, ada yang Sholat sebagai simbol telah matinya kepekaan pemimpin kepada rakyat, dan masih banyak lagi.
Lho..lho..Lho, yang sholat orang Islam, tidak tahu latar belakang-nya, Islam keturunan atau memang islam yang mengerti islam. Coba dipahami dulu apa itu sholat ghoib.
Latar belakang sholat ghoib didasarkan hadits yang di riwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah bahwa Rasulullah mengumumkan kematian Najasyi (Raja negeri Habasyah) pada hari beliau meninggal maka beliau keluar ke Mushalla (tanah lapang untuk tempat shalat) bersama para shahabat, lalu Rasulullah mengimami shalat bersama mereka dan beliau bertakbir empat kali. Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah menshalati Najasyi disebabkan karena beliau tidak dishalati di negerinya dan beliau menyembunyikan ke- islamannya hingga wafat, sementara rakyat yang ada di Negeri tersebut masih kafir, dan Allah mengabarkan berita meninggalnya pada Rasul-Nya. Dan telah banyak yang meninggal dari kalangan kaum muslimin di masa Rasulullah di berbagai daerah, namun tidak dinukilkan pelaksanaan shalat ghaib atas meninggalnya mereka. Terjadi perbedaan pendapat di kalangan Ulama tentang hukum-nya, kebanyakan berpendapat dilaksanakannya Sholat ghoib karena tidak ada yang men-sholat jenazah-kan-nya yang bersangkutan.
Bukan aku meng-hujat, atau anti demo. Terus terang saja, aku senang dengan protes mereka karena demi rakyat banyak, namun caranya. Apa latar belakangnya melakukan hal itu? Sholat ghoib itu harus ada jenazah-nya masuk kriteria untuk di-sholat ghoib-kan. Lha, kalau buat symbol saja, itu aturan dari mana? Padahal itu syariat. Syariat ya syariat, tuntunan dan syarat sah-nya seperti itu ya tidak bisa diganggu gugat, kompromi, apalagi didemo terus ga jadi, atau melenceng dikit. Tidak.. Tidak seperti itu kawan.
Sholat ghoib sebagai symbol matinya kepedulian Penguasa terhadap rakyat, ini tuntunan dari mana?
Apakah dari Alquran sebagai sumber hukum Islam yang pertama? Ah tentu tidak mungkin karena tidak ada.
Apakah dari Hadist sebagai sumber hukum Islam yang kedua? Tidak juga, karena hadist-nya jelas seperti yang tertera diatas.
Apakah dari Ijma'-Qiyas? Tentu tidak juga karena Ijma'-Qiyas perlu tuntunan dari Hukum diatasnya.
Lantas tuntunan dari mana? Kalau ide dari 'udel-e dewe' ya aku nggak tau, mudah-mudahan hanya sebatas tidak tahu. Asal bukan buah kesengajaan, kalau buah kesengajaan, jangan salahkan orang yang menganggap sebagai penghinaan terhadap Agama. Sebagai bagian dari masyarakat akademisi yang terbiasa belajar, harapanku lebih banyak belajar supaya lebih pintar dan pintar serta pintar lagi. Pinter yang nggak minter-i itu harapannya. Adanya kesalahan mendasar mencerminkan dangkal dalamnya ilmu seseorang. Jadi banyak-banyaklah belajar
Komentar
Posting Komentar