Langsung ke konten utama

Islamic Center Samarinda


Jalan-jalan ke Samarinda, Kalimantan Timur tidak ada salahnya untuk mampir ke salah satu icon terbaru Kota Samarinda, yaitu Islamic Center Samarinda.
Kemegahan bangunan ini langsung terasa saat memasuki gerbang masuknya. Keelokannya seakan ingin dipamerkan, mengingat bangunan ini berada di pinggiran jalan utama lintas Kalimantan Timur dan pinggir sungai mahakam sebagai jalur lalu lintas kapal.
Menara yang menjulang terlihat dari kejauhan.
Sebagai bangunan yang memiliki fungsi pusat kegiatan keagamaan tentunya tidak meninggalkan fungsi dasarnya sebagai tempat ibadah atau masjid.
Sebagai masjid, bangunan ini mampu menampung total 40.000 jamaah dengan rincian bangunan utama masjid 30.000 jamaah dan halaman luar 10.000 jamaah.
Bangunan ini juga dilengkapi dengan 7 buah menara yang tersebar di sekeliling masjid.
4 buah menara setinggi 70 meter berada di sekeliling masjid, 2 buah menara setinggi 57 meter berada di depan masjid, serta 1 buah menara setinggi 90 meter berada di halaman luar.


Sebagai bangunan modern, di area islamic center ini tersedia juga hotspot atau free zone wifi untuk koneksi internet. Ciri khas ke-indonesiaan dari masjid ini juga tampak dengan adanya kenthongan dan bedhuk. Bedhuk yang ada di masjid ini cukup besar, yakni setinggi orang dewasa.
Sebagai bangunan yang megah, tentunya sangat menarik wisatawan untuk berkunjung kesana. Jumlah pengunjung yang datang pun relatif banyak. Mudah-mudahan bangunan ini tidak meninggalkan fungsi aslinya sebagai tempat ibadah, bukan sekedar icon yang menjadi simbol kemegahan, atau hanya sekedar tempat wisata yang dikunjungi.
Sempat miris hati melihat, saat berkunjung kesana, waktu itu bertepatan dengan adzan ashar. Pengunjung lebih sibuk berfoto, dan hanya beberapa shaf saja yang sholat ashar, sangat kontras sekali dengan daya tampung masjid.
Mudah-mudahan keberhasilan pembangunan fisik, sebagai modal awal untuk pembangunan moral bangsa.
Pelaksananya tentunya kita sendiri, dan temen-temen yang mengabdikan diri untuk pembangunan moral.
Semoga Tuhan menyertai dan meridhoi langkah kita. Amin...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Car Alarm System

Namanya hobby ya hobby, ya rasanya seneng ketika ngelakuin. Ini sama seperti yang saya rasain ketika umek-umek dibidang Otomotif. Salah satunya saat aku dapet mobil pick-up buat ngangkut barang usahaku. Kebetulan aku paling penasaran dengan yang namanya alarm mobil, penasaran bukan sekedar pengen punya system alarm yang seperti itu tapi penasaran dengan cara kerja, cara pasang, dan tentunya ada kepuasan sendiri buat di pamerin. Mobil pick-up yang beredar dijalanan Negara kita, sangat minim dengan fasilitas keamanan standart. Bukan cuman mobil pick-up yang bertitel murah seperti single cabin pick-up, yang bertitel mahal yang seharga 300 juta keatas aja masih minim fasilitas, padahal mobil-mobil itu dilengkapi system penggerak 4 roda (4WD). Sebut saja seperti Mitsubishi Strada, Mazda BT 50, Ford Ranger, Alarm system tidak disematkan dalam penjualan, yang aku tau hanya Toyota Hi-lux double cabin G series aja dan yang E series nggak disematkan system yang kayak gitu. Ohya, buat Nissan Fron

Trik perbaiki per safety belt

Safety belt (sabuk pengaman) saat ini adalah peralatan pengaman yang mutlak harus ada. Jika tidak anda akan berurusan dengan aparat penegak hukum, tentu akan sangat repot. Namun, apa jadinya jika safety belt anda rusak? Mungkin anda dapat meniru pengalaman pribadi saya. Safety belt secara umun dibedakan menjadi 2, yaitu yang fixed dan yang flexible. Safety belt yang fixed, tidak bisa ditarik biasanya digunakan di mobil yang memakai kursi "racing", kursi penumpang di bagian tengah sedan atau mobil lainnya yang biasanya ada tulisan center-nya, bahkan sampai safety belt yang murahan yang biasa dipakai buat mobil yang tidak ada safety belt bawaan pabrik. Safety belt flexible biasanya menjadi standar bawaan pabrik, atau bisa juga anda membelinya dengan merogoh kocek Rp. 200-ribuan untuk sepasang safety belt fleksible yang paling murah. Namun, bagaimana jika safety belt anda rusak atau patah per (pegas)nya sehingga tidak bisa narik lagi? Ada solusi buat anda jika anda mengalam

Pantai Licin

Pantai Licin atau Pantai Nglicin begitulah penduduk setempat menyebut dengan dialek mereka, terletak di Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, tidak ada informasi yang jelas kenapa disebut licin atau nglicin. Pada awal Tahun 90-an pantai ini cukup dikenal karena waktu itu pantai tersebut berada didekat Lokasi Comdeca (perkemahan pertama se-dunia). Fasilitas infrastruktur yang menuju pantai tersebut dibangun begitu baik dengan tidak merubah ke-asli-an pantai tersebut, jalan beraspal sampai ke pantai. Sekarang kondisi pantai ini tetap seperti dulu, hanya jalan yang menuju kesana yang rusak hampir 50% antara perkampungan Desa Lebakharjo sampai Dusun Licin, penyebab kerusakannya paling dominan karena longsor dan terkikis air. Kondisi seperti sekarang paling cocok bagi anda yang berjiwa advanture, pantai indah yang masih asli yang harus ditempuh dengan mendaki dan menuruni bukit serta tebing yang agak curam. Desain jalan yang berliku-liku naik dan turun, menj