Langsung ke konten utama

Postingan

Trik perbaiki per safety belt

Safety belt (sabuk pengaman) saat ini adalah peralatan pengaman yang mutlak harus ada. Jika tidak anda akan berurusan dengan aparat penegak hukum, tentu akan sangat repot. Namun, apa jadinya jika safety belt anda rusak? Mungkin anda dapat meniru pengalaman pribadi saya. Safety belt secara umun dibedakan menjadi 2, yaitu yang fixed dan yang flexible. Safety belt yang fixed, tidak bisa ditarik biasanya digunakan di mobil yang memakai kursi "racing", kursi penumpang di bagian tengah sedan atau mobil lainnya yang biasanya ada tulisan center-nya, bahkan sampai safety belt yang murahan yang biasa dipakai buat mobil yang tidak ada safety belt bawaan pabrik. Safety belt flexible biasanya menjadi standar bawaan pabrik, atau bisa juga anda membelinya dengan merogoh kocek Rp. 200-ribuan untuk sepasang safety belt fleksible yang paling murah. Namun, bagaimana jika safety belt anda rusak atau patah per (pegas)nya sehingga tidak bisa narik lagi? Ada solusi buat anda jika anda mengalam

Need more exercise

Lama nggak cas cis cus in english rasanya kaku, terbata-bata kalau ngomong. Padahal dulu nayamul (lumayan-bahasa malangan). Sekarang banyak ragu dengan tata bahasa atau ejaan dari tulisan. Aku dulu lemah dalam Bahasa Inggris, mungkin karena bawaan dari SMP. Maklum, dulu waktu SMP ada pengalaman buruk dengan Guru Bahasa Inggris, galak sih enggak tapi kaku. Masuk STM dapat Guru lebih parah, Guru-ku cerewetnya minta ampun, belum lagi kalau menghina orang parah abis. Sampai-sampai aku kasihan ada teman yang namanya Jamin (anaknya penampilannya cupu) jadi bahan olok-olokannya. Maaf ya min (jamin), nama-mu ku sebut. Kuliah dapat Dosen yang lumayan enak, cuman dia sering pakai Bahasa Inggris soalnya beliau pasti nganggap sudah dapat banyak dasar Bahasa Inggris di SMP dan SLTA, padahal aku 'nol puthol'. Aku ingat betul kata-katanya, "always use oxford dictionary". Maklum, beliau ingin standart cara pengejaannya sama dengan cara pengucapannya sesuai yang dia inginkan pake ca

Ketika Allah dalam gambaran anak-anak

Dalam hati aku tertawa ketika keponakanku yang Kelas 2 SD dengan bekal Iqro 3 'engkel-engkelan' (berdiskusi yang nggak mau ngalah satu sama lain) dengan keponakan juga yang masih Kelas 1 SD yang ngaji-nya masih Iqro 2. Topiknya tentang siapa yang pertama bikin 'buras' (makanan bugis yang seperti lontong-lah) dikampung sini. Biasanya mereka rame-rame bikin buras ketika Hari besar seperti Menjelang Idul fitri atau Idul Qurban. Buras adalah makanan favorit bagi masyarakat Bugis Pattinjo (suku istri-ku), dimasak dengan waktu kurang lebih 5-6 Jam. Dari 'eyel-eyelan' siapa yang pertama bikin buras. Pertama bilang ini itu, sampai akhirnya si-keponakan tadi merasa kepepet sehingga mengeluarkan jurus pamungkasnya yang tentu saja bikin aku ketawa, dengan nggak mau ngalah dia bilang, "yang bikin buras pertama ya Allah-lah". Si-keponakan satunya terdiam nggak bisa ngomong, maklum yang mereka tahu segala sesuatu yang nomer satu adalah Allah. Mereka makan mentah-me

Maaf, pengurusannya terbatas

Hari ini (17/04/12), aku mengurus perpanjangan SIM A dan SIM C yang masa berlakunya habis hari ini juga. Aku berangkat pagi-pagi Jam 7.30 WITA dari Rumahku yang berada didaerah perbatasan Kota Bontang, namun masuk Kabupaten Kutai Timur yang merupakan salah satu Kabupaten terkaya di Indonesia jadi semua urusan harus ke Ibukota Kabupaten Kutai Timur, Sangatta. Karena pengen cepet mengejar waktu, mengingat jalur Bontang-Sangatta yang masih banyak lubang disana-sini kuputuskan nggak pakai mobil. Aku genjot si-Jupe eh si-Jupiter Z kenceng-kenceng. Meliuk-liuk diantara lubang-lubang yang menganga dijalanan. Ingin tarik gas lebih banyak lagi seperti aksi komeng di iklan motor, takut baju robek-robek saat sampe di Sangatta. Setelah 1 Jam diatas jok motor, akhirnya sampe juga. Tau sendirilah birokrasi kuno ala Indonesia, tujuan pertama adalah pendaftaran dan info kemudian harus melapor ke bagian KAUR ... (lupa), mengingat SIM sebelumnya di keluarkan Polres Bontang dan dikenakan biaya Rp. 20.00

Katanya, kalo masuk kulkas lebih enak

Tau iklan ini? Sumpah banget aku pertama liat ini langsung berfikiran, sengaja kurang pinter atau emang kurang pinter beneran pembuat iklannya ya? Coba bayangin ada adegan anak masuk kulkas dan ditanya kakaknya lagi ngapain dan dijawab sambil makan stik biskuit ini dia bilang kalau katanya lebih enak kalau dimasukkan kulkas. Coba bayangin Bapak dan Ibu sekalian, misalkan anak-anak sampeyan pada niru masuk kulkas sambil makan biskuit ini gimana? Kita semua tahu, kalau anak itu peniru yang super. Apapun yang dia lihat baik apa buruk pasti dia tiru, baru usia agak besar baru dia bisa membedakan baik apa buruk. Terus terang, biskuit ini sebetulnya sudah enak, jadi nggak usahlah pake iklan yang macem-macem, gitu aja pasti banyak yang suka. Kalau memang pengen menyampaikan pesan kalau biskuit ini lebih enak kalau dimasukkan kulkas, ya cari ide yang lebih pinter bisa nggak sich!! Beruntung anakku masih sangat kecil, masih 1 Tahun jadi belum mikirin yang kayak gitu. Aku cuman khawatir sama k

Athira sudah 1 Tahun

Tanggal 1 April kemarin (1/04/12), athira tepat 1 Tahun. Sudah banyak hal yang bisa dia lakukan. Di saat tepat 1 Tahun pula Athira sudah mulai jalan meski baru 5 langkah. Makin banyak yang dikuasai dengan cepat, mulai menyusun mainan, sampai memanggil kucing meski hanya dengan kata me (tanpa ong -> meong). Tepat 1 Tahun ini pula, papa dan mama membuat syukuran kecil-kecilan dengan mengundang semua temen-temen athira. Ya acara-nya syukuran bukan pesta, karena papa mama nggak mau mengajarkan sesuatu yang hura-hura namun pengen mengajari athira arti syukur ke hadirat Allah penguasa alam. Meski ada kue tart buatan mama yang dihias lilin angka 1 bukan cerminan pesta, namun sekedar pengen menyenangkan temen-temen athira aja. Faktor terpenting adalah ungkapan rasa syukur papa mama atas diberinya kepercayaan membesarkan athira, atas rejeki yang juga dimakan athira, atas semuanya. Besar harapan papa mama untuk athira menjadi anak yang sholehah, pinter, cerdas, sehat, dan semua yang baik

Ketegaran Pak Bos

Nulis yang satu ini agak lama, karena mood nulis yang putus-nyambung. Jadi lanjutinnya sesuka hati, begini ceritanya. Hari kamis lalu (8/3/12), aku bertemu mantan Bos-ku di Perusahaan sebelumnya. Hubungan-ku dengan Beliau lebih dari sekedar Bawahan dengan Atasan, atau Karyawan dengan Bos. Sebagai Pemilik Perusahaan, Beliau membuat hubungan kerja kami seperti hubungan dalam lingkup keluarga, setidaknya itulah yang kurasakan dan itulah yang beliau perlakukan padaku. Beliau Keturunan Cina, namun gaya Jawa-Malang-annya begitu kental dirasa. Mendengar beliau akan ke Bontang dan pengen ketemu lagi denganku adalah hal yang menggembirakan bagi-ku. Saat masih kerja dulu, Beliau minimal 2 minggu sekali pasti datang ke Bontang buat melihat perkembangan site (cabang) yang di Bontang. Sekarang ini adalah pertemuan pertama kami setelah akhir Desember 2010 saat aku memutuskan keluar dari Perusahaan beliau terkait dengan berakhirnya Project yang ada di Bontang. Ada rasa haru yang terasa, Beliau memel