Alhamdulillah, alhamdulillahirabbil alamin. Puji syukur atas segala nikmat yang engkau berikan pada hamba-Mu yang lemah ini. Hamba yang tidak bisa berbuat apapun kecuali atas ijin-Mu.
Beberapa hari ini keimanan-ku memang lagi dalam kondisi turun. Biasanya denger adzan, langsung lari ke masjid buat berjamaah. Begitu juga semangat kerja, setelah pulang dari Kantor. Semangat buat membantu 'Perusahaan' istri dan baru beristirahat Jam 8 Malam. Tidak ada kata lelah. Namun beberapa hari ini, semangat lagi turu. Mungkin kondisi tubuh yang kurang fit jadi kambing hitam.
Namun, ada pupuk penumbuh semangat tadi siang. Khutbah jum'at memberikan suntikan semangat yang mendalam ke dalam diri ini. Banyak kata-kata yang membuat diri ini banyak merenung. Sang khatib, menyinggung surat al-kausar yang menafsirkan tentang banyaknya nikmat yang diberikan kepada-mu (Muhammad)-Ayat 1. Dimana telah Allah berikan perlindungan kepada Nabi saat hijrah ke Madinah. Berikan kemenangan yang bertubi-tubi dari Peperangan. Hal ini yang mengetuk diri. Nabi tidak hanya nongkrong dibelakang meja, atau dakwah hanya dibelakang microphone. Nabi tidak mau hanya berdoa untuk mendapatkan hasil perjuangannya, padahal bila mau berdoa minta kemudahan seperti dakwahnya ustad sekarang niscaya Allah akan kabulkan karena doa Nabi sangat mustajab. Seakan memberi pesan kepada kita, untuk meraih sesuatu seperti kesuksesan Dunia dan Akhirat mutlak berjuang, tidak cukup dengan doa saja. Nabi telah mencontohkan perjuangan yang sangat berat pun akan dilalui. Tidak ada kata mengeluh dalam perjuangan.
Ini yang memupuk diri, menambah semangat dalam diri dan bertanya-tanya dalam diri, "telahkan berusaha seperti Nabi?". Cita-cita mustahil dapat terpenuhi tanpa kesungguhan usaha. Bukan usaha yang setengah-setengah atau cuman dimulut saja. Dan jangan pernah lupa, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tidak merubahnya sendiri.
..........................................
This email was sent using Nokia N78 and Powered by khoirulmustofa.net
Beberapa hari ini keimanan-ku memang lagi dalam kondisi turun. Biasanya denger adzan, langsung lari ke masjid buat berjamaah. Begitu juga semangat kerja, setelah pulang dari Kantor. Semangat buat membantu 'Perusahaan' istri dan baru beristirahat Jam 8 Malam. Tidak ada kata lelah. Namun beberapa hari ini, semangat lagi turu. Mungkin kondisi tubuh yang kurang fit jadi kambing hitam.
Namun, ada pupuk penumbuh semangat tadi siang. Khutbah jum'at memberikan suntikan semangat yang mendalam ke dalam diri ini. Banyak kata-kata yang membuat diri ini banyak merenung. Sang khatib, menyinggung surat al-kausar yang menafsirkan tentang banyaknya nikmat yang diberikan kepada-mu (Muhammad)-Ayat 1. Dimana telah Allah berikan perlindungan kepada Nabi saat hijrah ke Madinah. Berikan kemenangan yang bertubi-tubi dari Peperangan. Hal ini yang mengetuk diri. Nabi tidak hanya nongkrong dibelakang meja, atau dakwah hanya dibelakang microphone. Nabi tidak mau hanya berdoa untuk mendapatkan hasil perjuangannya, padahal bila mau berdoa minta kemudahan seperti dakwahnya ustad sekarang niscaya Allah akan kabulkan karena doa Nabi sangat mustajab. Seakan memberi pesan kepada kita, untuk meraih sesuatu seperti kesuksesan Dunia dan Akhirat mutlak berjuang, tidak cukup dengan doa saja. Nabi telah mencontohkan perjuangan yang sangat berat pun akan dilalui. Tidak ada kata mengeluh dalam perjuangan.
Ini yang memupuk diri, menambah semangat dalam diri dan bertanya-tanya dalam diri, "telahkan berusaha seperti Nabi?". Cita-cita mustahil dapat terpenuhi tanpa kesungguhan usaha. Bukan usaha yang setengah-setengah atau cuman dimulut saja. Dan jangan pernah lupa, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tidak merubahnya sendiri.
..........................................
This email was sent using Nokia N78 and Powered by khoirulmustofa.net
Komentar
Posting Komentar