Langsung ke konten utama

Redupnya nyala batubara

Mentari mau kembali ke peraduannya saat aku balik pulang kerja. Yah, baru beberapa hari nongol lagi di Tambang, setelah hampir 2 Tahun Absen. Banyak ketemu teman-teman lama. Saling share. Teringat aku memikirkan kata teman yang bilang kalau perusahaannya sekarang kalau boleh dibilang sekarat-lah. Sebagai kontraktor pertambangan batubara yang berkantor pusat di Balikpapan, beberapa site-nya seperti di Semboja (dekat Balikpapan) dan Batulicin (Kalimantan Selatan) sudah kolaps. Sang teman-ku tadi kerja di Site yang ada di Bontang. Secara overall perusahaannya ada, pukulan yang lumayan dirasakan hentakannya pada site Bontang. Dia khawatir yang di Bontang cuman tinggal nunggu waktu.
Semua memang tak lepas dari redupnya harga batubara yang panasnya tidak se-perkasa beberapa tahun terakhir. Krisis Eropa dan Amerika menghantam industri-industri di banyak negara. Secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada harga batubara yang terus terjun bebas beberapa bulan belakangan. Sebagai contoh, jika suatu perusahaan peleburan logam menggunakan batubara untuk kebutuhan powernya, eropa sebagai pasar utamanya krisis maka pasokan logam kesana tentunya juga berkurang. Adanya produksi logam yang slowdown tentu akan berkurang pula konsumsi powernya. Dengan tingginya kapasitas produksi batubara nasional tetapi diikuti dengan menurunnya konsumsi coal, mengakibatkan tidak seimbangnya supply and demand mengakibatkan harga batubara terjun bebas.
Sekarang boleh pahit, mudah-mudahan ke depan dan tentunya dengan harapan yang besar, tidak lama lagi ada sesuatu yang manis dari emas hitam ini. Mungkin bisa dari rumus supply and demand, dimana banyak perusahaan tambang batubara yang kecil bertumbangan membuat terdongkraknya harga batubara. Atau mungkin dengan berubahnya arah pangsa pasar yang tidak tergantung pada eropa dan amerika. Atau mungkin memperkuat konsumsi nasional. Atau yang lainnya. Pelaku pasti akan lebih tahu arah dan tujuan.
..........................................
This email was sent using Nokia N78 and Powered by khoirulmustofa.net

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Car Alarm System

Namanya hobby ya hobby, ya rasanya seneng ketika ngelakuin. Ini sama seperti yang saya rasain ketika umek-umek dibidang Otomotif. Salah satunya saat aku dapet mobil pick-up buat ngangkut barang usahaku. Kebetulan aku paling penasaran dengan yang namanya alarm mobil, penasaran bukan sekedar pengen punya system alarm yang seperti itu tapi penasaran dengan cara kerja, cara pasang, dan tentunya ada kepuasan sendiri buat di pamerin. Mobil pick-up yang beredar dijalanan Negara kita, sangat minim dengan fasilitas keamanan standart. Bukan cuman mobil pick-up yang bertitel murah seperti single cabin pick-up, yang bertitel mahal yang seharga 300 juta keatas aja masih minim fasilitas, padahal mobil-mobil itu dilengkapi system penggerak 4 roda (4WD). Sebut saja seperti Mitsubishi Strada, Mazda BT 50, Ford Ranger, Alarm system tidak disematkan dalam penjualan, yang aku tau hanya Toyota Hi-lux double cabin G series aja dan yang E series nggak disematkan system yang kayak gitu. Ohya, buat Nissan Fron

Trik perbaiki per safety belt

Safety belt (sabuk pengaman) saat ini adalah peralatan pengaman yang mutlak harus ada. Jika tidak anda akan berurusan dengan aparat penegak hukum, tentu akan sangat repot. Namun, apa jadinya jika safety belt anda rusak? Mungkin anda dapat meniru pengalaman pribadi saya. Safety belt secara umun dibedakan menjadi 2, yaitu yang fixed dan yang flexible. Safety belt yang fixed, tidak bisa ditarik biasanya digunakan di mobil yang memakai kursi "racing", kursi penumpang di bagian tengah sedan atau mobil lainnya yang biasanya ada tulisan center-nya, bahkan sampai safety belt yang murahan yang biasa dipakai buat mobil yang tidak ada safety belt bawaan pabrik. Safety belt flexible biasanya menjadi standar bawaan pabrik, atau bisa juga anda membelinya dengan merogoh kocek Rp. 200-ribuan untuk sepasang safety belt fleksible yang paling murah. Namun, bagaimana jika safety belt anda rusak atau patah per (pegas)nya sehingga tidak bisa narik lagi? Ada solusi buat anda jika anda mengalam

Pantai Licin

Pantai Licin atau Pantai Nglicin begitulah penduduk setempat menyebut dengan dialek mereka, terletak di Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, tidak ada informasi yang jelas kenapa disebut licin atau nglicin. Pada awal Tahun 90-an pantai ini cukup dikenal karena waktu itu pantai tersebut berada didekat Lokasi Comdeca (perkemahan pertama se-dunia). Fasilitas infrastruktur yang menuju pantai tersebut dibangun begitu baik dengan tidak merubah ke-asli-an pantai tersebut, jalan beraspal sampai ke pantai. Sekarang kondisi pantai ini tetap seperti dulu, hanya jalan yang menuju kesana yang rusak hampir 50% antara perkampungan Desa Lebakharjo sampai Dusun Licin, penyebab kerusakannya paling dominan karena longsor dan terkikis air. Kondisi seperti sekarang paling cocok bagi anda yang berjiwa advanture, pantai indah yang masih asli yang harus ditempuh dengan mendaki dan menuruni bukit serta tebing yang agak curam. Desain jalan yang berliku-liku naik dan turun, menj