Langsung ke konten utama

Relativitas Sang Waktu

Kemarin, saat mencari barisan shaft buat Sholat Jumat kudapati ruang yang kosong didekat dinding sebelah kiri Masjid. Saat akan duduk sebelum adzan dikumandangkan, pandangan mataku tertuju pada sebuah poster yang tertempel didinding. Ditengah-tengah poster ada tulisan, Ma'syar 50.000 Tahun. Wow!!
Poster itu sebenarnya menceritakan dari masa ke masa yang dijabarkan seperti timeframe, mulai dari perkiraan terbentuknya dunia, masa-masa Nabi mulai Nabi Adam sampai Nabi Muhammad, jaman khalifah, jaman sekarang, masa datang dengan ciri-ciri kiamat, sampai cerita diakhiratnya.
Ngomongin waktu kita nggak bisa nggak bisa meninggalkan teori dari Ilmuwan Besar bangsa yahudi, siapa lagi kalau bukan Albert Einstein yang berbicara tentang relativitas waktu. Relativitas yang dibatasi ruang. Alquran sebenarnya sudah jauh lebih lama membahas ini. Coba lihat ayat ini, "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (QS. 32:5). Disini terlihat jelas relativitas waktu bukan? 1 dibanding 1000. Relativitas waktu yang didasarkan pada alam. Beda alam beda perhitungan. Jika Einstein menyebutkan pada relativitas umum, gravitasi itu bukan lagi sebuah gaya (seperti Hukum gravitasi Newton) tapi adalah konsekuensi dari kelengkungan ruang-waktu. Perhitungan relativitas bagi yang lagi 'Jalan-jalan' diluar angkasa, tidak bermaksud meremehkan namun kenyataannya, relatifitas waktu seperti ini yang 'bisa' dijangkau Einstein dan tentunya dengan perhitungan yang rumit. Hal yang berbeda disajikan Alquran, memberikan perhitungan Relativitas Waktu dari dua alam yang berbeda, lebih canggih kan? Namun, dengan rumus yang sederhana 1:1.000, cukup itu saja.
Ayo, coba kita hitung-hitung dengan rumus itu. Kalau didasarkan beberapa referensi Nabi Adam itu hidup diantara 4.000 SM sd 3.000 SM, dengan umur kurang lebih 1000 tahun. Ini awal kehidupan Manusia di Bumi. Sekarang, kita hidup di Tahun 2.000-an. Tidak ada yang tahu, bisa saja besok. Namun, dibuat saja per-misal-an Kiamat itu terjadi di Tahun 3.000.
Sekarang kita hitung.
1. Nabi Adam datang di 4.000 SM.
2. Kiamat di Tahun 3.000.
Selisih diantaranya adalah 7.000 Tahun, jumlah yang banyak bukan?
Tapi, kalau kita hitung dengan rumus relativitas alquran. Usia dunia hanya: 7.000 : 1.000 = 7 hari saja. Jadi sangat masuk akal kalau dikatakan dunia ini sangat singkat. Namun, aku berfikir ada 7 ayat Alquran yang menyatakan seperti ini:
1. [QS.7:54] Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari (masa), lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy ...
2. [QS.10:3] Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari (masa), kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan...
3. [QS.11:7] Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari (masa)...
4. [QS.25:59] Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam hari (masa), kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy ... 5. [QS.32:4] Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari (masa), kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy ...
6. [QS.50:38] Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam hari (masa), dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan...
7. [QS.57:4] Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari (masa), kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy ...
Kalau hitung-hitunganku diatas adalah 7 hari itu adalah cuman pengandaian. Namun, jika benar ada relasinya antara ayat-ayat yang diatas. Mungkin dan mungkin saja terjadi kalau kiamat nggak sampai Tahun 3000. Mungkin saja besok, minggu depan, bulan depan, tahun depan, atau mungkin 100 tahun lagi siapa yang tahu? Wallahualam. Yang penting kita beribadah kepada-Nya. Ingat, kehidupan nanti itu ditentukan hanya 90 menit saja disisi Allah jika umur manusia rata-rata 63 Tahun. Itu yang menentukan hidup kita yang selamanya nanti. Di neraka atau di surga.
..........................................
This email was sent using Nokia N78 and Powered by khoirulmustofa.net

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Car Alarm System

Namanya hobby ya hobby, ya rasanya seneng ketika ngelakuin. Ini sama seperti yang saya rasain ketika umek-umek dibidang Otomotif. Salah satunya saat aku dapet mobil pick-up buat ngangkut barang usahaku. Kebetulan aku paling penasaran dengan yang namanya alarm mobil, penasaran bukan sekedar pengen punya system alarm yang seperti itu tapi penasaran dengan cara kerja, cara pasang, dan tentunya ada kepuasan sendiri buat di pamerin. Mobil pick-up yang beredar dijalanan Negara kita, sangat minim dengan fasilitas keamanan standart. Bukan cuman mobil pick-up yang bertitel murah seperti single cabin pick-up, yang bertitel mahal yang seharga 300 juta keatas aja masih minim fasilitas, padahal mobil-mobil itu dilengkapi system penggerak 4 roda (4WD). Sebut saja seperti Mitsubishi Strada, Mazda BT 50, Ford Ranger, Alarm system tidak disematkan dalam penjualan, yang aku tau hanya Toyota Hi-lux double cabin G series aja dan yang E series nggak disematkan system yang kayak gitu. Ohya, buat Nissan Fron

Trik perbaiki per safety belt

Safety belt (sabuk pengaman) saat ini adalah peralatan pengaman yang mutlak harus ada. Jika tidak anda akan berurusan dengan aparat penegak hukum, tentu akan sangat repot. Namun, apa jadinya jika safety belt anda rusak? Mungkin anda dapat meniru pengalaman pribadi saya. Safety belt secara umun dibedakan menjadi 2, yaitu yang fixed dan yang flexible. Safety belt yang fixed, tidak bisa ditarik biasanya digunakan di mobil yang memakai kursi "racing", kursi penumpang di bagian tengah sedan atau mobil lainnya yang biasanya ada tulisan center-nya, bahkan sampai safety belt yang murahan yang biasa dipakai buat mobil yang tidak ada safety belt bawaan pabrik. Safety belt flexible biasanya menjadi standar bawaan pabrik, atau bisa juga anda membelinya dengan merogoh kocek Rp. 200-ribuan untuk sepasang safety belt fleksible yang paling murah. Namun, bagaimana jika safety belt anda rusak atau patah per (pegas)nya sehingga tidak bisa narik lagi? Ada solusi buat anda jika anda mengalam

Pantai Licin

Pantai Licin atau Pantai Nglicin begitulah penduduk setempat menyebut dengan dialek mereka, terletak di Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, tidak ada informasi yang jelas kenapa disebut licin atau nglicin. Pada awal Tahun 90-an pantai ini cukup dikenal karena waktu itu pantai tersebut berada didekat Lokasi Comdeca (perkemahan pertama se-dunia). Fasilitas infrastruktur yang menuju pantai tersebut dibangun begitu baik dengan tidak merubah ke-asli-an pantai tersebut, jalan beraspal sampai ke pantai. Sekarang kondisi pantai ini tetap seperti dulu, hanya jalan yang menuju kesana yang rusak hampir 50% antara perkampungan Desa Lebakharjo sampai Dusun Licin, penyebab kerusakannya paling dominan karena longsor dan terkikis air. Kondisi seperti sekarang paling cocok bagi anda yang berjiwa advanture, pantai indah yang masih asli yang harus ditempuh dengan mendaki dan menuruni bukit serta tebing yang agak curam. Desain jalan yang berliku-liku naik dan turun, menj