Langsung ke konten utama

Postingan

Maaf, pengurusannya terbatas

Hari ini (17/04/12), aku mengurus perpanjangan SIM A dan SIM C yang masa berlakunya habis hari ini juga. Aku berangkat pagi-pagi Jam 7.30 WITA dari Rumahku yang berada didaerah perbatasan Kota Bontang, namun masuk Kabupaten Kutai Timur yang merupakan salah satu Kabupaten terkaya di Indonesia jadi semua urusan harus ke Ibukota Kabupaten Kutai Timur, Sangatta. Karena pengen cepet mengejar waktu, mengingat jalur Bontang-Sangatta yang masih banyak lubang disana-sini kuputuskan nggak pakai mobil. Aku genjot si-Jupe eh si-Jupiter Z kenceng-kenceng. Meliuk-liuk diantara lubang-lubang yang menganga dijalanan. Ingin tarik gas lebih banyak lagi seperti aksi komeng di iklan motor, takut baju robek-robek saat sampe di Sangatta. Setelah 1 Jam diatas jok motor, akhirnya sampe juga. Tau sendirilah birokrasi kuno ala Indonesia, tujuan pertama adalah pendaftaran dan info kemudian harus melapor ke bagian KAUR ... (lupa), mengingat SIM sebelumnya di keluarkan Polres Bontang dan dikenakan biaya Rp. 20.00

Katanya, kalo masuk kulkas lebih enak

Tau iklan ini? Sumpah banget aku pertama liat ini langsung berfikiran, sengaja kurang pinter atau emang kurang pinter beneran pembuat iklannya ya? Coba bayangin ada adegan anak masuk kulkas dan ditanya kakaknya lagi ngapain dan dijawab sambil makan stik biskuit ini dia bilang kalau katanya lebih enak kalau dimasukkan kulkas. Coba bayangin Bapak dan Ibu sekalian, misalkan anak-anak sampeyan pada niru masuk kulkas sambil makan biskuit ini gimana? Kita semua tahu, kalau anak itu peniru yang super. Apapun yang dia lihat baik apa buruk pasti dia tiru, baru usia agak besar baru dia bisa membedakan baik apa buruk. Terus terang, biskuit ini sebetulnya sudah enak, jadi nggak usahlah pake iklan yang macem-macem, gitu aja pasti banyak yang suka. Kalau memang pengen menyampaikan pesan kalau biskuit ini lebih enak kalau dimasukkan kulkas, ya cari ide yang lebih pinter bisa nggak sich!! Beruntung anakku masih sangat kecil, masih 1 Tahun jadi belum mikirin yang kayak gitu. Aku cuman khawatir sama k

Athira sudah 1 Tahun

Tanggal 1 April kemarin (1/04/12), athira tepat 1 Tahun. Sudah banyak hal yang bisa dia lakukan. Di saat tepat 1 Tahun pula Athira sudah mulai jalan meski baru 5 langkah. Makin banyak yang dikuasai dengan cepat, mulai menyusun mainan, sampai memanggil kucing meski hanya dengan kata me (tanpa ong -> meong). Tepat 1 Tahun ini pula, papa dan mama membuat syukuran kecil-kecilan dengan mengundang semua temen-temen athira. Ya acara-nya syukuran bukan pesta, karena papa mama nggak mau mengajarkan sesuatu yang hura-hura namun pengen mengajari athira arti syukur ke hadirat Allah penguasa alam. Meski ada kue tart buatan mama yang dihias lilin angka 1 bukan cerminan pesta, namun sekedar pengen menyenangkan temen-temen athira aja. Faktor terpenting adalah ungkapan rasa syukur papa mama atas diberinya kepercayaan membesarkan athira, atas rejeki yang juga dimakan athira, atas semuanya. Besar harapan papa mama untuk athira menjadi anak yang sholehah, pinter, cerdas, sehat, dan semua yang baik

Ketegaran Pak Bos

Nulis yang satu ini agak lama, karena mood nulis yang putus-nyambung. Jadi lanjutinnya sesuka hati, begini ceritanya. Hari kamis lalu (8/3/12), aku bertemu mantan Bos-ku di Perusahaan sebelumnya. Hubungan-ku dengan Beliau lebih dari sekedar Bawahan dengan Atasan, atau Karyawan dengan Bos. Sebagai Pemilik Perusahaan, Beliau membuat hubungan kerja kami seperti hubungan dalam lingkup keluarga, setidaknya itulah yang kurasakan dan itulah yang beliau perlakukan padaku. Beliau Keturunan Cina, namun gaya Jawa-Malang-annya begitu kental dirasa. Mendengar beliau akan ke Bontang dan pengen ketemu lagi denganku adalah hal yang menggembirakan bagi-ku. Saat masih kerja dulu, Beliau minimal 2 minggu sekali pasti datang ke Bontang buat melihat perkembangan site (cabang) yang di Bontang. Sekarang ini adalah pertemuan pertama kami setelah akhir Desember 2010 saat aku memutuskan keluar dari Perusahaan beliau terkait dengan berakhirnya Project yang ada di Bontang. Ada rasa haru yang terasa, Beliau memel

Pinter boleh asal nggak ngawur, apalagi keminter

Sudah kedua kali-nya nulis berbau religi, bukan memang lagi hobi 'nyantri' karena kalau cuman hobi nanti jadi nggak hobi lagi. Besar harapan ada keseimbangan duniawi dan akhirat serta meningkat dari hari kehari. Ini juga bukan 'keminter' apalagi 'minter-i'. Cuman 'share' dari ilmu yang aku tahu, syukur-syukur kalau ada yang punya ilmu lebih mendalam yang mau 'share' juga disini. Sekarang, banyak betul yang demo memprotes rencana Pemerintah untuk menaikkan harga eceran BBM per 1 April 2012. Dalam protes-nya, banyak media nasional yang memberitakan bahwa Mahasiswa melakukan sholat ghoib berjamaah dengan alasan yang macam-macam, ada yang Sholat sebagai simbol telah matinya kepekaan pemimpin kepada rakyat, dan masih banyak lagi. Lho..lho..Lho, yang sholat orang Islam, tidak tahu latar belakang-nya, Islam keturunan atau memang islam yang mengerti islam. Coba dipahami dulu apa itu sholat ghoib. Latar belakang sholat ghoib didasarkan hadits yang di r

Dari wudhu ke muhrim, dari persepsi ke opini

Apa hubungannya? Ini cuma sekedar ungkapan pikiran yang sebenarnya berawal dari persepsi istri melihat dari tayangan televisi. Ini sudah agak lama saya jelasin sama istri, namun ada sesuatu yang salah di tayangan televisi dan harus dikoreksi. Biar tidak ada lagi salah persepsi-salah persepsi berikutnya. Waktu habis wudhu, aku mau sholat. Tapi, istriku menggoda dan mau pegang tanganku. "eh, jangan pegang. Aku belum sholat. Nanti batal lho", aku bilang. "lho, kita khan muhrim, sudah halal dong", jawabnya. "ah, kata siapa?", tanyaku. Dia tidak menjawab, tapi aku tahu dia punya persepsi seperti itu karena liat tayangan di TV. Ada tayangan sinetron yang pengen kelihatan islami namun kurang paham dengan islami-nya. Salah satu contoh, ingat baru salah satu contoh ada tayangan tentang pesantren dan ustad rocker-nya. Ada adegan dimana Sang rocker yang habis menikahi gadis pesantren bilang ke gadis tersebut kita sudah muhrim, di beberapa episode sebelumnya sang

Ketika kebanggaan itu bernama Anak

Sekarang (13/01/12), Athira sudah sembilan Bulan, tiga belas Hari. Ada kebanggaan tersendiri ketika Anak memiliki kemampuan lebih dibanding anak seumurannya. Dibanding teman sebaya-nya Athira lebih mudah menangkap bila diajari sesuatu. Tidak tahu kenapa, apakah karena Otaknya yang lebih pintar, atau ke-telatenan Papa dan Mama-nya mengajarkan sesuatu sehingga dia terbiasa menangkap pelajaran yang diberikan. Seperti yang dibilang Neela di film Fast and Fourius: Tokyo Drift, "quick learner" atau cepet belajar itulah Athira. Penilaian mungkin sangat relatif, soalnya tidak ada parameter terukur untuk menilainya. Faktor emosional juga mungkin sangat berperan. Tapi, apapun itu ada kebanggaan tersendiri ketika penilaian cuman didasarin atas perbandingan dengan anak tetangga, anak kenalan, dan anak-anak lain yang seumurannya atau bahkan lebih. Ketika diajari cium jauh, hanya butuh dua kali cara cium jauh dia sudah bisa. Ketika diajari naik motor mainannya, dia langsung merespon mulut