Langsung ke konten utama

Postingan

Management system

Bicara tentang sistem managemen atau management system, kebanyakan dari kita pasti berfikir bahwa hal tersebut hanya bagi kalangan tertentu saja. Sebenarnya management system sangat perlu buat kalangan bawah, ketidak berhasilan kalangan bawah dalam meraih tujuannya kebanyakan dari cara pengaturan mereka. Sebagai contoh yang saya amati sehari-hari, saya punya kenalan teman di daerah Tulungagung yang berternak ikan gurame (teman ini yang menginspirasi saya juga untuk ternak gurame). Dia memiliki 4 kolam gurame, sekali panen dia langsung dapat hasil yang fantastis (menurut saya). Hasil panennya mendapatkan 40 sekian Juta lah. Dari hasil panen tersebut dia langsung beli Honda Grand Civic LX. Maklum, jiwa masih muda, masih pengen ini dan itu. Setelah dapat sedan untuk memulai usaha lagi dengan beli bibit saja bingung, modal sudah habis, kesana kemari naik sedan juga perlu bensin. Akhirnya sang sedan hanya bertahan 3 bulan saja. Untuk memulai usaha hanya tersisa 5-an juta, karena harus bayar

Pantai Licin

Pantai Licin atau Pantai Nglicin begitulah penduduk setempat menyebut dengan dialek mereka, terletak di Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, tidak ada informasi yang jelas kenapa disebut licin atau nglicin. Pada awal Tahun 90-an pantai ini cukup dikenal karena waktu itu pantai tersebut berada didekat Lokasi Comdeca (perkemahan pertama se-dunia). Fasilitas infrastruktur yang menuju pantai tersebut dibangun begitu baik dengan tidak merubah ke-asli-an pantai tersebut, jalan beraspal sampai ke pantai. Sekarang kondisi pantai ini tetap seperti dulu, hanya jalan yang menuju kesana yang rusak hampir 50% antara perkampungan Desa Lebakharjo sampai Dusun Licin, penyebab kerusakannya paling dominan karena longsor dan terkikis air. Kondisi seperti sekarang paling cocok bagi anda yang berjiwa advanture, pantai indah yang masih asli yang harus ditempuh dengan mendaki dan menuruni bukit serta tebing yang agak curam. Desain jalan yang berliku-liku naik dan turun, menj

Malang airport shuttle

Bisnis travel atau yang lebih keren disebut airport shuttle dari Kota Malang ke Juanda airport (Surabaya) nampaknya semakin menjanjikan. Bisnis ini semakin melambung saat lumpur Lapindo mulai mengganggu transportasi dari Malang ke Surabaya atau sebaliknya. Dulu naik angkutan umum (bus) dari terminal arjosari Malang ke terminal purabaya (Sidoarjo/Surabaya) hanya ditempuh dalam 2 jam. Sekarang waktu perjalanan tidak bisa dijadwalkan dengan tepat waktu. Dulu untuk berhemat, naik bus ke airport bisa, sekarang boro-boro, bisa-bisa ketinggalan pesawat. Hal inilah yang membuat bisnis ini semakin berkembang. Bayangkan saja dulu travel langganan saya yang berada di dekat stasiun kota Malang memulai beroperasi hanya dengan beberapa unit saja, sekarang membengkak menjadi 40-an unit, dengan yang ke Juanda airport sekitar 32 unit. Trip rata dalam 1 hari mencapai 40-50 rit dalam sehari, ini berarti ada sekitar 50% yang beroperasi 2 pp. Biasanya penumpang yang ke arah Juanda selalu penuh atau 5 orang

Garuda oh Garuda...

Saya bukan pelanggan penerbangan Garuda Indonesia, tetapi saya ikut terkena dampak dari kisruh Garuda. Bukan berarti saya investor yang menanti IPO (Initial Public Offering) saham Garuda, atau sebagai supplier atau apalah yang berhubungan langsung dengan Garuda, bukan.. bukan itu yang saya maksud. Sangat ironis jika perusahaan sebesar Garuda dan akan melantai di Bursa Saham, harus tercoreng hanya dengan loss data akibat kabel saja. Saya tidak mau berkomentar dengan adanya kemungkinan sabotase atau apalah yang biasa jadi bahan omongan politisi, namun yang ada dalam fikiran saya kenapa perusahaan sebesar itu tidak memiliki back up data yang baik. Biasanya perusahaan besar memiliki anggaran yang besar terkait soal IT-nya. Berapa Milyar yang dibelanjakan untuk memproteksi system mereka. Biarlah itu jadi bahan 'mumet'-nya mereka yang terkait soal itu. Balik lagi, Sebagai pengguna jasa penerbangan domestik, kisruh Garuda berdampak jasa penerbangan yang lain. Saya yang biasa menggunak

Pulau Kumala

Pulau yang terletak ditengah-tengah sungai Mahakam ini memang di plot oleh Pemerintah Daerah setempat sebagai tempat wisata. Ada kesan unik, sebuah pulau yang berada di tengah sungai. Saya sendiri sudah 3 kali ke Pulau tersebut, pertama kesana pada semester akhir 2006 (tepatnya lupa), kedua pada tahun 2007, dan yang ketiga pada September 2009. Kesannya, berbeda-beda pada saat datang kesana. Awal datang, saya menikmati datang ke pulau tersebut. Awal datang saya terkesan dengan apa yang ada dipulau tersebut. Ada kereta gantung yang dioperasikan keluar menyeberangi sungai, ada menara pandang yang bisa melihat Kota Tenggarong secara keseluruhan, sampai yang terkecil kipas angin buat pengunjung dengan pendingin air. Sangat berkesan, cuman minus ke tempatnya yang masih garing alias masih kurang rimbun. Datang kedua, hampir sama perasaan saya dengan kedatangan yang pertama. Cuman sudah lebih hijau disana sini, perawatan cukup bagus. Ohya, disana juga ada cottage-nya juga lho. Datang yang keti

Teluk lombok

Teluk lombok adalah salah satu tempat wisata di daerah Kalimantan Timur yang belum begitu terekspos keluar. Bertempat di antara jalan poros Kaltim Bontang-Sangatta, atau tepatnya berada di 0 derajat 22' 46,07" LU dan 117 derajat 33' 38,06" BT. Lokasinya memang tidak berada dipinggir jalan poros, sehingga harus masuk kedalam melewati jalan masuk di area PT. Pertamina di daerah Sangkimah. Waktu masuk daerah area pengeboran Pertamina, anda nanti harus melewati beberapa Portal penjagaan security, maklumlah namanya numpang lewat. Paling penting adalah kepatuhan terhadap peraturan lalu-lintas yang ada diarea tersebut, termasuk Batas kecepatan maksimum. Di Pertengahan perjalanan saya melewati perkampungan-nya Pertamina, di daerah tersebut sangat tertata rapi dan bersih. Cukup bagus untuk dikatakan sebagai perkampungan. Maklum, nama besar Pertamina di belakangnya sih. Selama perjalanan, banyak sekali persimpangan-persimpangan jalan. Biar tidak tersesat, wajib hukumnya melihat

Bontang Kuala

Bontang Kuala adalah salah satu tempat wisata yang ada di Kota Bontang, Kalimantan Timur. Bontang kuala terletak di ujung timur Kota Bontang dan berhadapan langsung dengan Selat Makassar.Secara geografis dari data GPS daerah yang terletak pada 0 derajat 08',48" LU dan 117 derajat 31'08,11" BT tampak di tengah laut, hal ini karena daerah ini adalah perkampungan yang ada di laut. Perkampungan ini merupakan perkampungan awal, asal muasal Kota Bontang sampai sekarang. Pada bulan-bulan tertentu, ada perayaan adat di Bontang Kuala. Pertama kali saya melihat perkampungan ini saya heran, kok ada perkampungan seperti ini. Memang hal yang seperti ini tidak pernah saya jumpai di Jawa. Jalan-jalan yang berupa jembatan dari kayu membentang dan menghubungkan rumah-rumah sekaligus keluar dari perkampungan tersebut layaknya jalan biasa. Lebar jalanpun cukup lebar atau seukuran mobil. Sebagai perkampungan wisata, tentunya banyak hal yang menjadi sesuatu yang menarik. Tempat Nongkrong